“Untuk batik, ini merupakan gagasan saya sejak 2016 lalu. Dulu baru ada 12 motif, saat ini tambah lagi 8. Motifnya lebih menggaambarkan ikon khas. Misalnya, manggis, badak dan gapura melati khas Purwakarta,” tambah dia.
Khusus batik, tahun depan pihaknya akan membangun tempat khusus produksinya. Lokasinya sekitar kecamatan Sukatani. Jadi, selain memiliki motif sendiri rumah produksinya pun akan disiapkan.
“Di 2020 nanti, kami akan mendorong supaya motifnya bisa bertambah banyak. Termasuk, saat ini kami sedang mengurus hak paten dari produk batik ini,” kata Anne.
Anne menambahkan, wisatawan merupakan pasar potensial. Dengan begitu, pihaknya pun akan terus mendorong supaya masyarakat menangkap peluang besar tersebut. Karena, Anne pun meyakini peluang pengembangan ekonomi warga melalui UMKM sangat besar.
“Sektor pariwisata sedang tumbuh pesat. Saya berpesan, warga harus menangkap peluang tersebut,” tambah dia.(mas/vry)