Ani Hartati, menyampaikan, dirinya mengalami sakit pusing sejak hari pertama mengungsi. Bahkan, dengan kondisi dingin ketika malam hari, badannya mulai mengalami pegal dan pembengkakan. Kendati menderita sakit, dia mengakui, akan tetap bertahan di pengungsian sampai kondisi aman dan bersih dari sisa-sisa banjir.
“Alhamdulillah kalau saya tidak harus dilarikan ke rumah sakit seperti mertua. Jadi sementara ini saya di sini (posko pengungsian) kalau sudah beres, terus tanggulnya selesai dibuat bisa pulang ke rumah soalnya khawatir juga bakal banjir lagi,” kata Ani.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat Hernawan mengatakan, untuk menanggulangi penyakit pasca bencana telah membuat beberapa posko kesehatan dan menurunkan tim medis. “Kami sudah membuat posko kesehatan, ada 4 orang yang dirujuk, tapi tidak ada yang luka serius” kata Hernawan saat dihubungi Pasundan Ekspres.
Untuk meminimalisir penyakit pasca bencana, Dinkes mengimbau jangan dulu menggunakan air dari sumber air yang terkena banjir. “Kita akan survey sumber mata air yang tercemar agar jangan dipakai dulu. Kita akan kaporitsasi mencegah penyakit pasca banjir. Kita sudah siapkan tenaga medis dan posko bagi kelompok rentan, seperti balita, lansia dan ibu hamil. Kita juga berupaya melakukan penyediaan makanan tambahan bagi balita dan ibu hamil,” paparnya.
Bupati Sudah Rapat Dengan KCIC
Sebelumnya, Bupati Bandung Barat menuding bencana banjir bandang tersebut diakibatkan oleh proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Namun Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, penyebab banjir tersebut belum bisa dipastikan akibat dampak dari proyek Kereta Cepet Jakarta-Bandung, meskipun adanya banjir tersebut setelah adanya proyek KCIC.
“Untuk perusahaan yang dituding penyebab banjir ini belum pasti, perlu juga pendalaman dan yang lainnya. Intinya jangan saling menyalahkan antara satu dengan yang lainnya,” ujar Uu saat meninjau ke Underpass Padalarang.
Tetapi, kata dia, pihak terkait harus mengambil solusi yang terbaik atas adanya kejadian banjir ini, agar kejadian yang sama tidak terulang karena akibatnya masyarakat Bandung Barat yang dirugikan.
Uu mengatakan, pascabanjir di Underpass terjadi, pihak perusahaan sudah berkomunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat untuk menyelesaikan masalah tersebut.