Mosi Tidak Percaya Mahasiswa Politeknik STTT Bandung terhadap Calon Direktur

0 Komentar

Penulis:
ILHAM SETIAWAN
– Mahasiswa Teknik Tekstil 2018
– Jurnalis identika.id
– Departemen PTKP HMI Komisariat STT Tekstil

Senin (06/01) Senat Politeknik STTT Bandung menghelat dialog antara calon direktur periode 2020-2024 dengan perwakilan civitas akademika di Ruang Sutera Politeknik STTT Bandung. Meskipun pada pelaksaannya beberapa mahasiswa mengeluhkan adanya pembatasan kuota forum yang diperbolehkan mengikuti dialog, yakni maksimal berjumlah lima belas mahasiswa.
Forum yang dilaksanakan bertajuk ‘ Dialog, Harapan dan Doa bersama Calon Direktur Politeknik STTT Bandung Periode 2020-2024’ acara dibuka dengan penyampaian visi dan misi ketiga calon direktur secara berurutan . Ketiga calon direktur tersebut ialah M. Widodo, A.T., M.Tech.,Ph.D. , R. Arief Dewanto, S.T., M.M. dan Tina Martina, A.T., M.Si.
Setelah masing-masing calon direktur menyampaikan visi dan misi, selanjutnya berlangsung dialog evaluasi dan harapan dari seluruh bagian civitas akademika. Semua aspirasi dan harapan yang disampaikan ditanggapi oleh masing-masing direktur secara bergantian.
Disesi akhir dialog, perwakilan mahasiswa meminta para calon direktur menandatangani pakta integritas yang menjadi komitmen bersama pembangunan kampus setelah direktur ditetapkan. Pakta integritas yang diajukan memuat garis besar tuntutan berupa; transparansi alokasi dana baik danadipa ataupun program pembangunan kampus, fasilitas kampus yang menunjang kegiatan mahasiswa, dilibatkannya mahasiswa dalam pengambilan kebijakan yang berorientasi pada kebaikan mahasiswa, ketersediaan fasilitas yang memadai bagi setiap organisasi mahasiswa dalam organisasi KM-Politeknik STTT Bandung serta pembenahan pelayanan akademik . Pakta integritas ini dibuat sebagai bukti otentik bahwa calon direktur memiliki integritas dan memiliki komitmen yang jelas terhadap mahasiswa.
Pengajuan pakta integritas disampaikan oleh perwakilan mahasiswa Farhan Aqil. Namun, ketiga calon direktur menolak menandatangani pakta integritas tersebut dengan menjanjikan adanya dialog lebih lanjut dengan mahasiswa. Dengan tidak ditanda tanganinya pakta integritas ini, Mahasiswa KM-Politeknik STTT Bandung menyatakan mosi tidak percaya terhadap manajemen kampus periode 2020-2024. Puncaknya, delegasi mahasiswa walk out dari forum yang dilaksanakan sebagai pernyataan sikap kekecewaan penolakan penandatanganan.
Farhan Aqil Syauqi sebagai inisiator adanya dialog ini menyatakan kekecewaanya atas penolakan penandatanganan pakta integritas tersebut. Lebih lanjut ia menyatakan “sangat disayangkan calon direktur yang menjadi tumpuan harapan pembangunan kampus kedepannya menolak adanya komitmen bersama ini, mahasiswa butuh komitmen bukan sekedar janji belaka ”.

0 Komentar