Iing berharap dapat dukungan dari semua pihak, karena sudah dipercaya dunia Internasional sebagai contoh dalam menyelesaikan persoalan pengangguran.
“Yu kita sama-sama, pihak luar saja sudah mempercayai kita.
Ini program yang harus di dukung oleh semua pihak,”kata Iing.
Pada tahun 2020 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bandung Barat (KBB), targetkan 25.000 orang dapat diserap Industri dan menjadi Wira Usaha Baru (WUB).
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) KBB, Iing Solihin optimis karena memiliki konsep yang jelas untuk menangani pengaguran, Iing mengatakan KBB berhasil menjadi kabupaten yang berhasil mengelola ketenagakerjaan melalui progran Skill Deploment Centre (SDC).
Pada penghujung tahun 2019, Disnaker KBB menjadi perwakilan Indonesia, yang mendapat undangan dari Asia Development Bank (ADB) di Filipina, ADB adalah sebuah institusi finansial pembangunan multilateral yang berdedikasi untuk mengurangi kemiskinan di Asia dan Pasifik.
Delegasi Indonesia diwakili pejabat dari Bappenas, Kemenkoekuin, Kemenaker diwakili Dirjen Bina Penta dan Dirjen Bina Latar, Balai Latihan Kerja (BLK), Disnakertrans Kota Makasar dan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Apindo.
“Kami diundang, sebagai salah satu contoh, karena menurut mereka Disnakertrans KBB konsepnya di pandang jelas dalam mengatasi pengangguran,”Katanya (09/01)
Bahkan, menurutnya, KBB akan menjadi Percontohan oleh ADB, melalui program Job Star, Program Job Star ini telah berhasil diterapkan di Filipina dan berhasil menekan angka pengangguran hingga 30 persen, jika program ini juga berhasil di Bandung Barat maka akan mempercepat pengentasan persoalan pengangguran.
“Alhamdulillah ADB telah memilih Kabupaten Bandung Barat menjadi pilot project program Job Star, Program ini akan mulai bergulir dilaksanakan tahun 2020 dengan sasaran 400 orang. Mereka akan mendapat pelatihan technical skill dan soft skill, serta pencetakan wirausahawan baru,” tuturnya.
Iing mengatakan, melalui program SDC tersebut, Disnakertrans KBB berkomitmen untuk mengatasi pengagguran dan pengentasan kemiskinan sehingga penggangguran di KBB berada dibawah angka rata-rata nasional, Menurutnya out put Lulusan sekolah masih ada, sehingga harus berinovasi dalam mengatasi pengangguran.
“Tiap tahun di KB lulusan SMA dan SMK ada 25 ribu orang, nah yang melanjutkan ada 40% (10.000 Orang) sisanya 15 ribu, Belm yang sebelumnya ada 53 ribu orang yang menganggur, jadi di perkirakan pertengahan tahun 2020 akan ada 63.000 pengangguran, nah solusi untuk ini, ya tadi melalui Skill Development Centre (SDC),”papar Iing.