KARAWANG-Warga disekitar bantaran Sungai Cilamaya diimbau untuk waspada banjir susulan. Menyusul terus meningkatnya status Sungai Cilamaya dari Aman menjadi Siap.
Hingga berita ini ditulis, debit air Sungai Cilamaya tercatat berada diangka 32,20 mdpl atau 191,91 meter kubik per detik.
Hal tersebut berdampak pada terkikisnya tanggul Sungai Cilamaya. Bahkan, kencangnya air sungai mengikis tiga tanggul di tiga dusun di Desa Cilamaya, Kecamatan Cilamaya Wetan.
Kapolsek Cilamaya, Kompol Sutedjo, saat melakukan monitoring di bantaran Sungai Cilamaya mengatakan, kondisi tanggul di Kampung Barahan, Desa Cilamaya sudah sangat memprihatinkan.
“Tanggulnya sudah memperihatinkan. Sudah hampir jebol. Kami mengimbau agar warga waspada,” ujar Kapolsek Cilamaya, Kompol Sutedjo, Kamis, (9/1).
Apa bila sampai jebol, kata Sutedjo, air sungai angkat mengalir ke rumah warga hingga ke jalan raya. Bahkan, proyek revitalisasi Pasar Cilamaya pun bisa saja terendam air bah.
“Resiko paling parah kalau jebol, ratusan rumah terendam. Bahkan bisa sampai ke Pasar Cilamaya,” ujarnya.
Sutedjo bilang, masyarakat sudah berpengalaman menghadapi situasi semacam ini. Karena itu, mereka sudah mulai waspada mengamankan barang-barangnya ke tempat yang lebih tinggi.
“Saya juga ingatkan, agar menjaga aliran listrik. Ketika banjir datang, langsung padamkan listrik. Jangan sampai ada korban,” imbaunya.
Sementara, Ketua Karang Taruna Desa Cilamaya, Ahmad Jaelani mengatakan, kondisi tanggul yang hampir jebol ada di tiga titik. Yaitu di Kampung Barahan, Kampung Baru, dan Kampung Jambu.
Kata Ahmad, kemungkinan terparah apa bila tanggul sampai jebol, bisa menenggelamkan setengah wilayah Cilamaya. Mengingat debit air Sungai Cilamaya saat ini sangat tinggi.
“Kamo dari Karang Taruna juga ikut berjaga dan memantau kondisi Sungai Cilamaya. Kalau sampai jebol, kami siap bantu efakuasi warga,” ujarnya.(cil/cup)