PURWAKARTA-Menindaklanjuti pernyataan dan berita tentang pekerjaan jembatan Cijunti yang tidak kunjung rampung, Komisi 2 DPRD Purwakarta penuhi janji mendatangi Dinas Binamarga Purwakarta. Kedatangan anggota Komisi 2, berlangsung sejak pagi pukul 10:00 WIB hingga 12:00 WIB, Senin (12/1).
Usai rapat, Ketua Komisi 2 Akun Kurniadi mejelaskan, sejumlah pesan dan keluhan juga aspirasi masyarakat sudah disampaikan ke pihak Binamarga. “Sudah untuk diminta keterangan perihal pekerjaan jembatan Ma’Uok, apa kendala dan kesulitannya? Dimana permasalahannya sehingga bisa tidak juga selesai, padahal sudah berjalan bertahun tahun,” ujar Akun.
“Secara fungsi, jembatan ini wajib diselesaikan oleh pihak pelaksana. Jangan ada lagi alasan! Sebab sangat dibutuhkan oleh rakyat,” tegasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pramuji, ketika ditanya berapa nilai anggaran untuk jembatan tersebut menjelaskan ada Rp 7,8 Miliar rupiah yang dicairkan di 2016 untuk belanja material jembatan tersebut.
Kemudian cair kembali di tahun 2017 untuk pembangunan jalan beton sepanjang 65 meter jalan bentang jembatan, lalu 500 meter jalan cor penyambung dengan anggaran sebesar Rp 3 Miliar rupiah. “Total anggaran untuk jembatan ini sebesar Rp 11 miliar,” jelas Pramuji.
Dinas Binamarga sebenarnya sudah memberi waktu kepada pihak pelaksana, yaitu PT Dampu Awang agar merampungkan pembangunan jembatan di bulan Desember 2019.
“Kami sudah ultimatum pihak PT Dampu Awang agar sesegera mungkin menyelesaikan pekerjaan. Tetapi sebagai kita ketahui jika di waktu tersebut cuaca tidak memungkinkan. Air di aliran sungai pun meluap, sehingga menyulitkan pekerjaan. Kami kira ada faktor tidak terduga, sehingga akhirnya sampai dengan hari ini belum juga selesai,” ulasnya.
Terpisah, Ketua LSM TOPAN Freeliyanto menyikapi perihal diatas mengatakan keheranannya. Pasalnya, jembatan tersebut sudah bertahun tahun dikerjakan.
“Masa iya 3 taun bangun jembatan dengan bentang 65 meter gak selesai selesai. Kita bisa lihat sebagai contoh, pembangunan jalan tol Cipali dan Tol Cipularang dengan puluhan jembatan, bisa rampung tepat waktu dan bagus kondisinya,” tegasnya.
Ditambah letak geografis yang berada di pegunungan, lanjut Freliyanto bisa terbangun dengan baik dan kokoh jembatan jembatan itu membentang diantara bukit ke bukit.