Agen BRILink Berhasil Gagalkan Aksi Penipuan

0 Komentar

SUBANG-Wari Haryana agen BRILink di depan Kantor BRI Unit Soklat mengaku sudah beberapa kali menggagalkan aksi penipuan. Sejumlah orang hampir saja menjadi korban penipuan. Namun Wari berhasil menyelematkannya.

“Ada sekitar enam orang yang berhasil diselamatkan dari penipuan,” ungkap Wari kepada Pasundan Ekspres.

Wari mengatakan, saat ini banyak modus penipuan yang menelpon korban agar melakukan transfer sejumlah uang. Oleh karenanya dia menyarankan agar berhati-hati ketika ada nomor yang tidak dikenal meminta mentransfer sejumlah uang.

“Intinya kita harus waspada saja. Terus kalau ada telpon dari nomor yang tidak dikenal, dimatikan saja telponnya,” ujarnya.

Wari menyebutkan, modus penipuan melalui telepon beragam. Ada yang menipu korban bahwa sodaranya ditangkap polisi, sehingga harus transfer uang agar bisa dilepaskan. Ada juga yang menipu korban kalau sodaranya dirawat di rumah sakit, yang meminta korban menstransfer uang.
“Penipuannya seperti ada yang bilang kena tilang, kena narkoba. Kalau ada yang nelpon kaya gitu mending telpon keluarga terdekat saja dulu, pastikan benar engga,” ujarnya.

Wari mengatakan, ada juga modus penipuan berupa hadiah yang mengatasnamakan dari Tokopedia. Pelaku penipuan mencoba mengubungi korban dengan maksud memberitahukan mendapat hadiah. Namun harus menstransfer uang terlebih dahulu.

“Ada yang mau ngambil uang dari Tokopedia, sudah saya kasih saran sekarang banyak penipuan. Pas ngobrol sama saya sama orangnya (pelaku penipuan) langsung ditutup telponnya,” ujarnya.

Wari mengaku suka curiga, ketika ada orang yang mau transfer untuk pembelian secara online dengan nominal yang cukup besar. Sebab bisa jadi itu penipuan. “Kalau misalkan ada yang mau transfer misal Rp5 juta Rp10 juta, itu curiga. Belanja online paling besar Rp1 juta Rp500 paling. Apalagi kalau bilang nanti dapat hadiah, ya itu alamat kena tipu,” ujarnya.
Dia pun suka mengingatkan orang yang mau transfer tapi sambil nelpon terus. Dia khawatir orang tersebut akan ditipu. Karena penipuan seringnya melalui telpon.

“Kalau ada orang datang ke sini mau transfer terus dia sambil telponan, saya suka tanya lagi telpon sama sodaranya atau orang yang tidak dikenal,” ungkapnya.(ysp/vry)

0 Komentar