KARAWANG-Anggota DPR RI, Ahmad Syaikhu meminta pintu air di bendungan Cibeet yang membatasi wilayah Karawang-Bekasi di Kaligandu, Kecamatan Telukjambe Barat, agar segera diperbaiki dan dibenahi kembali.
“Perbaikan Bendung Cibeet ini dilakukan agar meminimalisir banjir tahunan yang terjadi di Desa Karangligar,” ujar politisi PKS itu saat berdialog dengan warga Desa Karangligar.
Sementara itu, Kepala Bidang Jaringan Sumber Daya Air, BBWS Citarum, Suwarno mengatakan jika rencana Pemerintah Pusat membangun dua bendungan besar di hulu Cibeet, tepatnya di Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, diklaim bisa meminimalisir banjir di hilir Cibeet hingga 60 persen. Kendati sempat ditolak warga Bogor, ia memastikan, tetap bakal dibangun mulai tahun ini.
“Desain tentang bendungan itu sudah rampung sejak 2018. Namun, untuk larap, AMDAL, dan sertifikasinya belum selesai. Bendungan yang telah disiapkan di atas lahan 1.030 hektar dengan kapasitas daya tampung air 90 juta meter kubik, ini bisa bermanfaat sebagai pengendali air Cibeet yang hingga kini belum punya pengendali tatkala debit airnya meninggi,” beber Suwarno.
Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya yang turut hadir berdialog dengan warga Karangligar menyarankan, bantuan dari Gubernur Ridwan Kamil yang Rp 1 milyar lebih baik dialokasikan ke perbaikan infrastruktur paska banjir. Apalagi bantuan keuangan sebesar itu yang diketahuinya belum turun ke Pemkab Karawang.
Seirama dengan rekannya sesama anggota DPRD Karawang yang “udunan” pokir (aspirasi) untuk penanganan banjir Karangligar, Dedi Sudrajat dari Fraksi PKS menyatakan kesediaannya ikut rereongan, kendati diakuinya, ia lebih dulu mengalirkan pokirnya dengan membuat pengerukan saluran air pembuang banjir.
Sedangkan re-alokasi pokir ke Karangligar guna pemulihan dan penanganan solusi permanen banjir Karangligar, kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Karawang Dedi Achdiat, baru terkumpul Rp 3 miliar. Selanjutkan akan diarahkan untuk membuat pintu air di Sungai Cidawolong berikut normalisasinya, perbaikan jembatan, hingga memulihkan saluran-saluran air pembuang. (use/ded)