Tindakan kita saat ini masih terus memantau kondisi dan terus mengupdate data data di lapangan,” ucapnya.
Jika memang diperlukan Dinas Pertanian akan mengajukan benih pada kementerian Pertanian untuk mengganti bibit dari petani.
“Kami akan coba mengakses Kementerian Pertanian jika nanti ada sawah-sawah petani yang sudah tanam namun busuk, karena terdapat banjir,” ungkapnya.
Sementara itu Korluh BPP Pamanukan Hj Tuti Mulyana menyebut, saat ini sudah sebanyak 1.263 hektare sawah di Pamanukan yang sudah tanam.
“Yang terdampak banjir atau totalnya semuanya ada 625 hektar,” tuturnya.
Perekonomian Mulai Bergeliat
Aktivitas perekonomian di kecamatan Pamanukan mulai kembali pulih. Usai dilanda banjir selama kurun waktu 3 hari terakhir, pertokoan di Pamanukan mulai kembali buka sejak Kamis pagi (27/2). Kondisi banjir memberikan banyak PR salah satunya bagi para pedagang elektronik.
Salah satu pedagang elektronik Koh Niko mengatakan, kondisi air sudah turun. Dirinya mulai membuka toko elektronik dengan terlebih dahulu membersihkan sisa-sisa air.
“Air itu masuk sekitar 20 centimeter ke dalam dan memberikan dampak pada beberapa barang elektronik,” kata Koh Niko.
Niko menyebutkan, ada beberapa barang elektronik yang terdampak di tokonya. Seperti mesin cuci dan kipas dan jumlahnya juga lumayan banyak. “Barangnya juga banyak yang terdampak dan itu ya sudah, dibuang saja sudah tidak terpakai, karena tidak bisa berfungsi,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu pemilik toko di di jalan Husein Kertadibrata Warni masih melakukan pembersihan tokohnya dengan menyingkirkan debu-debu. “Kita mulai beres-beres toko dulu soalnya ini lumayan ketinggian 30 cm,” ucapnya.
Warni berharap beberapa hari ke depan hujan tidak turun lagi dan air tidak kembali naik. Selain itu usahanya juga bisa kembali perlahan dan berjalan. “Semoga sudah jalan lagi usahanya, ke depan tidak ada banjir lagi,” imbuhnya.(ygi/vry)
Lokasi Titik Jalan Tanggul yang Jebol
Istal 1 titik
Kedung Gede 3 titik
Pamungkas 4 titik
Bojong 1 titik