Komisi Penanggulangan Aids Catat 2.286 Laki-laki Pelanggan PSK

0 Komentar

Pihaknya bekerjasama dengan berbagai lintas sektor diantaranya TNI, perusahaan yang banyak mempekerjakan tenaga kerja laki-laki, sektor konstruksi, perhubungan dan pemegang kunci di lokasi hot spot.
“Kami belum memberi edukasi secara menyeluruh kepada para pegawai di lingkungan Pemerintah Daerah,” ujarnya.
Rencananya, kata dia, kegiatan tersebut akan diinisiasi oleh Dharma Wanita Persatuan Tingkat Kabupaten. Untuk mendeteksi keberadaan laki-laki berisiko tinggi sangat tidak mudah, karena jarang ada laki-laki yang mengaku sebagai pelanggan pekerja seks perempuan.
Pegiat HIV bisa mengenalinya dengan ciri 4 M (Man, Mobile, Macho with Money) yaitu laki-laki jantan yang mobilitasnya tinggi atau berjauhan dari pasangan seksual tetapnya, serta memiliki banyak uang. “Meskipun 4 ciri tersebut tidak bisa mengeneralisir bahwa laki-laki itu sebagai pembeli seks,” pungkasnya.

281 Buruh Mengidap HIV

Pengelola program IMS, HIV/AIDS and harm reduction Dinas Kesehatan Subang Suwata mengatakan, penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Subang sangat mematikan. Apalagi penularannya yang tidak mengenal usia, status dan jenis pekerjaan.
“Perilaku seks yang buruk atau menyimpang, juga bisa membuat penularan HIV/AIDS di Kabupaten Subang jadi meningkat,” katanya.
Jika dilihat dari penularannya, Suwat menuturkan, tahun 2019 kaum hawa menjadi penular terbesar dibandingkan laki –laki. Data di Kabupaten Subang, ada sebanyak 59 persen kaum hawa, sedangkan 41 persen kaum laki-laki pada akhir juni 2019.
Jika dilihat dari dampak epidemi HIV/AIDS pada pembangunan di Kabupaten Subang berdampak terhadap ekonomi, sumber daya manusia dan juga sosial. “Dari Januari- Juni 2019 penularan HIV/AIDS terbanyak adalah dari kaum hawa,” ujarnya.
Suwata mengatakan, pihaknya mendata sebanyak 281 buruh pabrik, bangunan, tani dan lainnya, terkena HIV/AIDS. “Dari jumlah 281 orang buruh tersebut, diprediksi ada 10 persen yang mengenai buruh pabrik di Kabupaten Subang. Kami harap masyarakat khususnya buruh pabrik, melakukan hubungan seks dengan aman,” imbuhnya.
Kepala KUA Cibogo Suryana mengatakan, di lingkungan Kecamatan Cibogo banyak pabrik, yang berdampak makin menjamurnya kos-kosan. “Saya berharap penegak Perda ataupun lainnya bisa merazia kos-kosan, khawatir melakukan hubungan seks di luar nikah,” harapnya.(ysp/ygo/vry)

0 Komentar