Komisi Penanggulangan Aids Catat 2.286 Laki-laki Pelanggan PSK

0 Komentar

Heteroseksual Rentan Kena HIV
SUBANG-Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Subang mengungkap fakta, bawah perilaku laki-laki dan perempuan heteroseksual, yang paling rentan terjadinya penularan HIV.
Bukan Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL), gay dan lesbian. Lesbian pada LGBT tidak termasuk populasi kunci yang rentan tertular atau bisa menularkan HIV karena tidak ada seks penetrasi.
Pengelola Program KPA Kabupaten Subang, Nurbayanti, SH mengatakan, HIV/AIDS pada LSL hanya ada di komunitas atau kelompoknya.
Sementara HIV/AIDS pada laki-laki dan perempuan heteroseksual mereka memiliki pasangan. Pasangan mereka bisa juga memiliki pasangan atau memiliki pasangan yang sedang hamil. Berisiko untuk tertular HIV kepada bayi yang tengah dikandungnya jika tidak terdeteksi sejak dini dan tidak dilakukan pengobatan ARV.
Dia menjelaskan, berdasarkan hasil pemetaan populasi kunci oleh KPA Kabupaten Subang diperoleh data sebanyak 2.286 orang laki-laki (heteroseksual) berisiko tinggi sebagai pelanggan pekerja seks perempuan. Tersebar di 24 titik meliputi 7 kecamatan.
“Dari total 2.286 orang laki-laki berisiko tinggi tersebut baru sekitar 800 orang yang sudah dijangkau (diberi edukasi komprehensif terkait HIV, tes HIV berkala),” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres.
Sementara, kata dia, ada gap sejumlah 1.486 orang laki-laki berisiko tinggi yang belum dilakukan penjangkauan. Luas wilayah tidak sebanding dengan jumlah petugas penjangkau yang ada di LSM pada tahun itu.
Serta prioritas dan sasaran program yang lembaga donor tetapkan untuk LSM sejak tahun 2013 sampai dengan sekarang tidak ada yang menjangkau populasi kunci LBT (Laki-Laki Berisiko Tinggi).
“Kabupaten Subang memiliki tiga LSM yang bergerak di isu HIV yang penganggarannya langsung dari Lembaga donor yaitu Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Cabang Subang, Yayasan Resik Subang, Kelompok Dukungan Sebaya Subang Plus Community,” katanya.
Lembaga swadaya tersebut hanya menjangkau populasi kunci LSL, waria, pengguna napza suntik, pekerja seks perempuan dan ODHA (Orang dengan HIV AIDS).
Dia menjelaksan, upaya yang sudah, sedang dan akan dilakukan oleh KPA Kabupaten Subang sebagai lembaga koordinasi pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS. Antara lain, mengembangkan program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di masyarakat khususnya laki-laki berisiko tinggi (LBT).

0 Komentar