SUBANG– DPC PDI Perjuangan mendorong penanganan banjir di wilayah Pantura Subang dilakukan secara sistemik dan permanen. Hal itu diungkapkan Ketua DPC PDIP Maman Yudia dihadapan ribuan kader dalam kegiatan Musyawarah ranting (Musran) dan musyawarah anak ranting (Musanran) di GOR Gotong Royong pada Sabtu (29/2).
“Kami mendorong pemerintah daerah Kabupaten Subang untuk membuatkan solusi secara permanen penanganan banjir diwilayah Pantura,” kata Maman Yudia.
Menurutnya, sikap politik PDIP tersebut bakal diejawantahkan dengan mendorong ke 10 Anggota DPRD Subang dari Fraksi PDIP untuk mmembuat pansus penanganan banjir. Hal itu guna mendorong Pemda untuk tidak reaksioner dalam menangani banjir tersebut.
“Kami ingin mendorong Pemda untuk melakukan langkah-langkah strategis dalam penanganan banjir dan sistemik, tidak hanya sifatnya responsif atau reaksioner ketika bencana itu datang,” bebernya.
Selain itu, Maman menyebut penanganan banjir harus dilakukan dari hulu ke hilir. Lalu, kewaspadaan juga harus dilakukan oleh Pemda Subang, karena saat ini cuaca ekstrem masih terjadi di Subang.
“Bisa dilihat hingga saat ini masih terus turun hujan baik di Subang atau di Pantura, ini harus diwaspadai,” imbuhnya.
PDIP ingin menyampaikan turut prihatin ata smusibah banjir yang terjadi pada 12 Kecamatan di Subang. PDIP juga berharap Pemda bisa segera menangani banjir ini.
Potensi Kerugan Masih Dihitung
Kepala BPBD Subang H. Hidayat meyebut potensi kerugian bencana banjir di Pantura Subang masih dihitung oleh Pemerintah Daerah. Hal ini ia utarakan kala Pasundan Ekspres melakukan konfirmasi di Posko Terpadu Penanggulangan Bencana Banjir Kab. SUbang di Koramil Pamanukan kemarin (1/3).
Menurut Hidayat, hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan pendataan potensi-potensi kerugian seperti pada area persawahan, tambak serta ekonomi dan hal lain yang terdampak bencana. “Masih kita data dan kita hitung, karena ini terkait dengan dinas-dinas terkait,” imbuhnya.
Hidayat menambahkan, dalam waktu dekat data dan laporan yang masuk akan dilakukan perekapan hingga akhirnya nanti akan disampaikan pada publik.
“Sampai saat ini sawah atau kolam-kolam juga kerugian lain datanya masih masuk. Nah setelah itu kita rekap dan kami bisa sampaikan ke teman-teman media,” imbuhnya.