Ia menambahkan, dalam proses pengecekan dilakukan oleh petugas tersendiri, yang mana saat ini telah dilakukan setiap hari. Selain itu, setiap minggu pihaknya juga memiliki program hygiene inspection atau pemeriksaan serta sosialisasi yang terkait dengan virus corona.
“Itu kita lakukan ke semua kru-kru kapal, ditambah lagi kita ada sosialisasi HIV/AIDS juga disini, ini untuk berkesinambungan dan terus kita lakukan,” tambahnya.
Sosialisasi terkait virus corona juga terus intens dilakukan untuk memberikan informasi dan pemahaman pada berbagai elemen di area proyek Pelabuhan Patimban. Mulai dari mengenalkan virus corona, gejala, cara penularan, program pencegahan serta cara penanganan juga terus disosialisasikan.
“Kami melakukan ini dari Bulan Januari, walau masih sebatas di internal, Tapi pada pada 24-25 Februari lalu kita melakukan mini workshop terkait dengan virus corona ini dan bekerjasama dengan berbagai pihak seperti KSOP, DGST juga kontraktor-kontraktor dan perusahaan yang ada,” ujar Wahyudin.
Selain sosialisasi, upaya penyebaran informasi juga dilakukan melalui penyebaran pamflet atau poster-poster baik dikapal-kapal, area kantor serta ruang tunggu dan titik-titik strategis. “Dititik-titik yang possibility nya dapat dilihat orang banyak atau kerumunan para pekerja di Pelabuhan Patimban,” ungkapnya.
Dalam hal pengecekan, data dari petugas yang melakukan pengecekan tersebut akan diamatai dan dimonitor. Bilamana ada orang yang melebihi suhu tubuh 37.5 celcius, akan segera dirujuk ke klinik.
“Akan ditangani dulu disana, sudah berapa hari demamnya, akan mengarah ke gejala corona atau tidak, jika ada potensi suspect corona, kita sudah kerjasama dengan Dinas Kesehatan disini di Subang, dan RSUD Subang juga sebagai rujukannya oleh Kemenkes wilayah Jawa Barat, akan di bawa ke sana,” ujar Wahyudin.
Sementara itu, salah dokter yang bertugas di Pelabuhan Patimban, dr Hendra menyebut, pihak dokter jaga project Patimban juga telah melakukan kegiatan pencatatan suhu tubuh. Kemudian pencatatan data-data orang Jepang, yang melakukan perjalanan keluar negeri atau baru pulang dari Singapore atau negara-negara yang terinfeksi.
“Sejauh ini itu yang sudah kami kerjakan, kami juga sedang menggodok peraturan (terkait antisipasi corona) tapi masih dibicarakan dengan pihak-pihak terkait disini,” ucap dr Hendra.