Dalam menjalankan Birokrasi 4.0, Setiawan berujar dibutuhkan empat hal yaitu percepatan pelayanan, efisiensi pelayanan, akurasi pelayanan, serta fleksibilitas kerja. Pun dalam Industri 4.0, dia berujar ASN harus segera mengubah mindset untuk beradaptasi dengan teknologi.
“Dari nyaman saat ini dengan rutinitas sebelumnya, itu harus diubah dengan menggunakan teknologi, lalu melihat dan menganalisisnya. Dengan cara itu, peran BPSDM sangat tinggi. Di diklat seperti ini, peserta harus dibiasakan menggunakan teknologi,” kata Setiawan.
Dirinya pun berharap agar BPSDM Jabar bisa meningkatkan kualitas sehingga menjadi tempat pelatihan kelas dunia. “Ini salah satu training center terbaik, punya kekhasan sendiri. Saya ajak Pak Solihin (Kepala BPSDM Jabar), ini jadi international training center,” ujarnya.
“Saya lihat, BPSDM memiliki fasilitas yang cukup lengkap dan sangat kondusif bagi peserta untuk berinteraksi satu sama lain dan mendapatkan pelajaran serta membuat inovasi,” imbuh Setiawan.
Sementara itu, Kepala BPSDM Jabar Muhamad Solihin dalam laporannya mengatakan, dasar pelaksanaan PKA Angkatan I dan II Tahun 2020 di tempatnya adalah Peraturan Pemerintah No. 11/2017 tentang Manajemen PNS, serta Peraturan Lembaga Administrasi Negara No. 16/2019 tentang Pelatihan Kepemimpinan Administrator yang berlaku efektif di tahun ini.
“Ada empat agenda pembelajaran, yakni
kepemimpinan Pancasila, kepemimpinan kinerja, manajemen kinerja, dan aktualisasi kepemimpinan,” ucap Solihin.
“Terima kasih kepada semua pihak, kepada kabupaten atau kota asal pengirim (peserta), semoga kerja sama ini bisa diteruskan terus-menerus. Diharapkan peserta bisa berinovasi sehingga meningkatkan pelayanan kepada publik,” ujarnya mengakhiri. (rls)