SUBANG-Kontraktor Pelabuhan Patimban Paket I untuk Konstruksi terminal, berkomitmen mengelola sampah di lingkungan area proyek Pelabuhan Patimban. Konsorium yang terdiri dari Penta Ocean–Toa- Rinkai – PP-Wika (PTRPW Consortium) secara rutin melakukan kegiatan housekeeping dan pemilahan sampah pada setiap areal kerja, sebelum mulai bekerja dan sesudah pekerjaan selesai.
Tim Health, Safety and Environment dan Master Barge memberikan pengarahan yang mengacu pada Waste Manajemen Plan dalam Proyek Pembangunan Pelabuhan Patimban. Dimana setiap sampah yang dihasilkan dari aktivitas konstruksi baik itu di darat dan dilaut, dipilah dan dikelola berdasarkan jenis.
HSE Manager PTRPW Consortium Wahyudin menyebut, penyediaan tempat sampah disetiap area kerja konstruksi ditandai dengan label dan pewarnaan. Diantaranya warna Hijau untuk tempat sampah domestic (terurai), Kuning untuk limbah industrial, sisa kegiatan kontruksi seperti kayu, tali dan plastic dan Merah untuk jenis Limbah B3.
“Setiap jenis sampah, sudah dipilah mulai dari dapur, kapal dan area kerja lainnya. Setiap limbah yang dihasilkan dari aktivitas konstruksi dilaut, semuanya diturunkan menggunakan kapal angkut untuk dibawa ke darat,” kata Wahyudin kemarin (15/3) dalam keterangannya pada Pasundan Ekspres.
Pihak kontraktor telah bekerja sama untuk pengangkutan limbah domestic dan industrial dengan local provider yang telah memiliki izin. Sedangkan untuk Limbah B3 dikelola dengan bekerjasama pihak ketiga yang telah memiliki izin dari KLHK.
Sementara itu, General Affair Manager PTRPW Rudy Priyanto menyebut, Laut sebagai sumber kehidupan, bagi ikan, nelayan dan pekerja Pelabuhan Patimban. “Maka sudah seyogyanya, kami mengelola lingkungan dengan baik untuk masa depan anak dan cucu kita,“ ungkap Rudi.(ygi/sep)