PAGADEN BARAT- Sejumlah blok area sawah petani, di Kecamatan Pagaden Barat terserang hama wereng coklat.
Salah satunya di blok sawah Kampung Buher serangan wereng sudah nampak dan padi mengering.
Kepala UPTD Pertanian Pagaden Barat Cecep Setiawan tak menyebutkan angka pastinya, berapa jumlah area yang terkena serangan wereng tersebut.
Cecep mengatakan, serangan wereng itu disebabkan oleh banyaknya petani yang menanam varietas ketan. Padahal pihaknya bersama PPL mengimbau petani untuk menanam varietas yang lebih tanah hama seperti inpari 32.
“Kita sudah imbau petani untuk tanam inpari, tapi banyak petani yang tanam ketan,” katanya.
Dengan kondisi itu, Kepala Desa Margahayu H. Main Permana segera berkoordinasi dengan Petugas POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan), kemudian dilakukan penyuluhan dan pembagian obat anti wereng serta penyemprotan serempak.
“Untuk mencegah dan meluasnya hama wereng, saya koordinasi langsung dengan POPT dan langsung direspon,” tuturnya.
Petugas POPT Kecamatan Pagaden Barat Fanny mengatakan, serangan hama wereng ini karena petani tidak mengindahkan imbauan petugas pertanian, terkait varietas padi yang harus ditanam seperti inpari 32 yang tahan hama.
“Kalau tanam ketan yang resikonya seperti ini, kena serangan wereng. Coba lihat varietas yang lain yang berdekatan dengan area ini, padinya tetap sehat,” katanya.
Tokoh petani Desa Margahayu H. Asep Moncong mengatakan, saat ini dari luas area tanam 236,247 ha di Desa Margahayu sekitar 35 persen petani tanam ketan. Hal itu disebabkan karena harga padi ketan yang lebih menjanjikan. Ditambah banyaknya petani dari luar desa yang lebih memilih tanam padi ketan.
“Petani tanam padi bukan hanya untuk makan, tetapi untuk bisnis dan lebih menguntungkan. Hanya resikonya ini rentan serangan wereng,” tukasnya.(dan/ded)