“Jadi bisa disimpulkan juga kemungkinan Bupati Karawang dan juga tamu undangan yang terinfeksi covid-19 kemungkinan tidak terinfeksi saat acara musda karna dari Hipmi sendiri acara musda sudah dikordinasi dan legal,” jelasnya.
Dia menambahkan, tidak bisa diasumsikan Bupati Karawang dan Yana Mulyana Wakil Walikota Bandung positif Covid-19 di acara Musda HIPMI di Karawang. “Karena setelah acara Musda Hipmi, mereka masih menghadiri beberapa kegiatan terutama Bupati Karawang. Beliau ada tiga acara yg melibatkan orang banyak di tanggal yang berbeda,” katanya.
Begitu pula para Kepala Dinas Jabar dan Karawang yang terpapar Covid-19. Mereka para pejabat publik yang memiliki acara masing-masing dan tentunya bertemu dgn banyak orang.
Bahkan Gubernur RK dan Menteri Bahlil Lahadalia, kata dia, yag berinteraksi langsung dengan Bupati Cellica dan Wawali Yana Mulyana pada saat Musda Hipmi Jabar, setelah ditest negatif Covid-19. “Maka dapat diasumsikan bahwa para pejabat yg positif Covid-19 itu bukan dari acara Musda Hipmi Jabar. Karena para anggota Hipmi sendiri sampai saat ini belum ada laporan terjangkit/positive Covid-19,” pungkasnya.
1. Wali Kota Bogor Bima Arya
Dinyatakan Positif COVID-19: 20 Maret 2020
Riwayat
26 Februari ikuti seminar di Gereja GPIB, Bogor
6-7 Maret Kunjungan ke Sukabumi
9-15 Maret lawatan ke Turki dan Azerbaijan
Dugaan: tertular saat lawatan ke luar negeri
2. Wakil Wali Kota Bandung
Dinyatakan positif COVID-19: 23 Maret 2020
Riwayat
27 Februari berkunjung ke Stadion GBLA
12 Maret berkunjung ke Gedung Safety Center
3. Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana
Dinyatakan Positif COVID-19: Selasa 24 Maret 2020
Riwayat
9 Maret menghadiri Musda HIPMI di Karawang
11 Maret peletakan batu pertama Pasar Induk Cikampek
12 Maret menghadiri seminar Guru Dahsyat
14 Maret menghadiri ulah tahun PKK
15 Maret menghadiri Kongres Partai Demokrat
20 Maret memberikan sambutan di hadapan para Kades
Dugaan: tertular saat hadiri Musda HIPMI. (ysp/vry)