LEMBANG-Gerakan menangkal pesebaran Covid-19 terus dilakukan berbagai pihak, salah satunya oleh gabungan pelaku event se-Bandung Raya yang melaksanakan penyemprotan disinfektan di Pasar Panorama Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu (25/3).
Penyemprotan cairan disinfektan dilakukan di area-area yang sering dilalui orang mulai dari lorong, kios, parkiran, meja-meja pedagang, tempat makan hingga area bermain anak.
Para pedagang antusias ketika petugas mendatangi satu-persatu kios untuk menyemprotkan cairan disinfektan. Tak sedikit dari mereka yang meminta penyemprotan dilaksanakan secara rutin agar tak khawatir terserang virus korona.
Koordinator pelaku event Bandung, Imam Firdaus mengatakan, pihaknya turut hadir membantu masyarakat dalam mencegah penyebaran Covid-19 melalui berbagai kegiatan, salah satunya penyemprotan disinfektan di tempat-tempat umum.
“Kita bikin sebuah kegiatan, pembagian hand sanitizer kepada masyarakat serta penyemprotan disinfektan. Hari ini kita gelar di dua lokasi, pasar Lembang dan Cicaheum Bandung,” kata Imam.
Pada awalnya, dia menuturkan, pasar Lembang direncanakan baru akan dilakukan penyemprotan pada pekan depan. Namun karena mendengar jika kawasan ini rawan penyebaran korona, pihaknya akhirnya mendahulukan penyemprotan di Lembang.
“Sebetulnya baru akan dilaksanakan minggu depan, tapi setelah kami dengar pemberitaan tadi malam bahwa di Lembang ada yang terjangkit, kami putuskan penyemprotan dilaksanakan hari ini,” bebernya.
Terlebih lagi, lanjut dia, wilayah Lembang khususnya di pasar belum mendapat penyemprotan disinfektan. “Makanya, kita coba masuk duluan supaya lebih cepat memutus rantai penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Dia menerangkan, biaya penyemprotan disinfektan murni dari hasil swadaya para anggota pelaku event Bandung. “Biaya kegiatan murni dari kami, tanpa adanya campur tangan dana pemerintah,” terangnya.
Pihaknya berharap, kondisi di Indonesia khususnya Bandung dapat segera pulih agar masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa lagi. “Covid-19 harus segera musnah agar masyarakat bisa hidup normal kembali, bisa keluar rumah lagi. Karena saya juga lihat sekarang, Bandung sudah seperti kota mati,” jelasnya.
Titin (47) salah seorang pedagang menilai upaya penyemprotan dinilai langkah tepat. Sebab sudah hampir sepekan para pedagang maupun pembeli diliputi kekhawatiran penyebaran Covid-19. “Ya pasti khawatir, soalnya tiap setiap hari bertemu dengan para pembeli dan pedagang lain. Sejak kasus ini merebak, pendapatan kami turun drastis karena pembeli jarang mau ke pasar,” kata Titin.(eko/sep)