Oleh: Mohamad Fauzi
Direktur HU Pasundan Ekspres
MAHASUCI ALLAH. Allahumma sholli ala sayyidina Muhammadin wa alihi. Tiga bulan di 2020 ini dirasakan masyarakat dunia sebagai tahun mencemaskan. Tahun darurat kemanusia global. Kejadian demi kejadian muncul di awal tahun shio Tikus ini. Tahun yang dikenal pandemik novel Corona Virus Disease (Covid-19) yang bermula dari Wuhan, Hubai, Tiongkok. Wabah yang tak disangka penduduk bumi. Namun filmnya sudah diputar 2011 lalu, “Contagion”.
Sejenak fokus kita tergeser kalau di awal tahun ini terjadi bencana banjir; Jakarta, Tangerang, Bekasi, Pantura Subang, Pantura Cirebon, Indramayu, Surabaya dan sejumlah daerah lainnya akibat curah hujan yang tinggi. Juga gempa bumi di Sukabumi Jawa Barat awal Maret ini.
Saat ini semua perhatian tertuju pada Covid-19 yang mulai meretas akhir Desember 2019 lalu. Kini, dunia sontak kewalahan. Diketahui cara kerja virus ini menyebar lewat droplet –percikan air liur saat batuk atau bersin– yang dapat tertinggal di benda-benda. Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC di Amerika Serikat, Robert Redfield mengatakan, pihaknya meneliti secara berkala dan mengevaluasi seberapa lama virus corona Covid-19 mampu bertahan terutama di permukaan. Seperti pada tembaga dan baja, Covid-19 ini bertahan selama dua jam. Namun di permukaan lain seperti kardus atau plastik, masa tahannya bisa lebih lama.
Baca Juga:Cegah Hoaks dan Isu SARA jelang PILKADA Serentak 2020 PPB buat Video EdukasiWagub Jabar Minta Warga Disiplin Isolasi Mandiri
Badan Kesehatan Dunia (WHO) di lamannya: https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019, Rabu, (25/4) pukul 04.57 GMT+7 merilis Covid-19 telah menginfeksi 375.498 orang, dan 16.362 meninggal di 196 negara.
Sementara Worldometers menampilkan data bahwa jumlah kasus global, Rabu (25/3) pukul 02.44 GMT+7 mencapai 422.629 kasus, 18.895 meninggal dan 108.879 sembuh di 197 negara. Kita bisa akses di https://www.worldometers.info/coronavirus/
Di dalam negeri sendiri, hingga per tanggal 25 Maret ini pukul 12.00 WIB, pemerintah merilis 790 kasus, 58 meninggal dan 31 sembuh. Semua data itu menjadi penunjuk bahwa kita harus waspada.
Virus ini mewabah begitu cepatnya dan memakan korban di berbagai belahan bumi. Masih dalam ingatan kita, per 27 Februari 2020 lalu umat Islam dari negara-negara tertentu termasuk Indonesia oleh Pemerintah Arab Saudi tidak lagi mengeluarkan visa umroh. Sementara ditutup.