Di tengah mewabahnya virus corona atau covid-19 di Indonesia, juga semakin bertambahnya pasien dalam perawatan yang dikategorikan sebagai positif corona. Pemerintah dorong industri untuk ikut serta dalam mengatasi wabah tersebut, seperti halnya industri tekstil tanah air.
Industri tekstil merupakan sektor trategis untuk dapat ikut serta mengatasi perkembangan covid-19. Hal itu seperti disampaikan oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita “karakter industri tekstil cocok untuk mendiversifikasi produk untuk masker dan APD. Hal ini juga menjadi peluang di tengah menurunnya permintaan tekstil akibat covid-19” ujar Menperin, Sabtu kemarin (28/03).
Dampak dari merebaknya virus corona, permintaan APD masih dalam jumlah yang sangat besar hingga hari ini. Dikutip dari inews.id (28/03/2020), Menteri Perindustrian memperkirakan bahwa kebutuhan akan APD akan meningkat pesat hingga empat bulan kedepan.
“Dengan kondisi seperti ini, kemungkinan demand dapat bertambah hingga 100 persen, bahkan 500 persen” ujar Agus Gumiwang. Jumlah pasien terinfeksi covid-19 di Indonesia makin bertambah setiap harinya. Hal itu menjadikan kebutuhan masker dan APD untuk pemakaian medis atau non medis juga dalam jumlah yang besar.
Kendati demikian, beberapa industri tekstil juga kewalahan dalam menghadapi ancaman covid-19. Industri tekstil merupakan sektor industri padat karya yang memiliki jumlah pekerja yang besar. Menghadapi ancaman corona dengan persebaran yang begitu cepat, pekerja industri juga dibayang-bayangi ketakutan infeksi virus tersebut.
Seperti terjadi di PT. Kahatex, Sumedang Jawa Barat, yang telah merumahkan sejumlah 1.200 pekerjanya berdasar surat edaran Bupati Sumedang yang menganjurkan untuk menutup sementara waktu sektor usaha untuk mengatasi penyebaran virus corona di Indonesia.(rls/hba)