Kiai dan Santri Tetap di Rumah, Jaga Jarak, Patuhi Imbauan Pemerintah

0 Komentar

PURWAKARTA-Di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), para kiai dan santri harus terus berupaya dan berikhtiar memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang Covid-19. Hal tersebut disampaikan Ketua Majelis Mudzakarah Santri Kabupaten Purwakarta KH Anwar Nasihin SH saat dihubungi Pasundan Ekspres melalui telepon selulernya, Ahad (19/4).
“Tujuannya, agar masyarakat lebih waspada dan menjaga diri dan jarak. Ini demi kemaslahatan dan keselamatan bersama. Di samping kita terus berdoa dan berzikir kepada Allah SWT, agar wabah ini segera selesai, dan hilang, khususnya di kabupaten Purwakarta,” kata KH Anwar.
Disebutkannya, pencegahan Covid-19 bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi harus ada komitmen dari semua kalangan, khususnya para tokoh pesantren, kyai dan tokoh masyarakat,” ujarnya.
Yakni, sambung dia, untuk bersama-sama memberikan penjelasan kepada masyarakat agar bisa menjaga jarak. “Baik itu dalam beribadah maupun di luar beribadah,” katanya.
Pasalnya, lanjut KH Anwar Nasihin, semua anjuran dari MUI itu sudah melalui bahtsul masail dan persentasi yang maksimal. “Jelas sekali menurut Rasulullah, bahwa sesungguhnya orang yang tinggal di rumah tatkala sedang ada wabah, akan mendapat pahala orang yang mati syahid,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, petugas kesehatan sudah maksimal berikhtiar membantu pasien yang terjangkit atau belum terjangkit Virus Korona. Para petugas kesehatan itu terus berjuang untuk semua.
“Sekarang, tinggal ada kesadaran dari masyarakat, agar bisa menghindari kerumunan, dan tidak berkerumun dengan orang banyak. Agar wabah ini tidak berkeliaran ke mana-mana,” katanya.
Dirinya pun meyakini, para pengurus Majelis Mudzakarah Santri Purwakarta, yang di dalamnya para kiai muda di semua tingkatan sudah berupaya membantu pemerintah dan Tim Gugus Penanganan Covid-19. “Bahkan tim kami, Majelis Mudzakarah Santri Purwakarta, direspons baik oleh Bupati Purwakarta,” ujarnya.
Bahkan, sebelum masuk Bulan Ramadan, pihaknya akan melakukan doa bersama di tempatnya masing masing, sambil melakukan puasa selama tiga hari. “Tujuannya agar Purwakarta ini selalu terhindar dari bencana dan wabah. Ini merupakan ikhtiar kami. Selain berikhtiar zahir, perlu juga berikhtiar batin.
Kita doakan para pemimpin kita, khususnya Ibu Bupati Purwakarta, tim kesehatan, tim keamanan, agar selalu diberikan kekuatan dalam menghadapi cobaan pandemi ini,” katanya.

0 Komentar