LEMBANG-Sehari menjelang bulan puasa, Kamis (23/4), masyarakat memadati pasar tradisional Panorama Lembang Kabupaten Bandung Barat (KBB) untuk berbelanja kebutuhan pokok.
Walaupun ada anjuran jaga jarak (physical distancing) untuk mencegah penyebaran virus korona, namun hal itu tak terlalu digubris. Beberapa kali petugas kepolisian dibantu Satpol PP menyampaikan imbauan melalui pengeras suara agar masyarakat menjaga jarak serta tidak bergerombol.
Seusai memantau kondisi pasar, Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna terlihat kecewa karena pasar masih terlalu ramai oleh pengunjung. Padahal pemerintah telah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). “Kalau besok, lusa masih seperti ini, Senin mendatang seluruh pasar tradisional ditutup. Supaya apa? Supaya PSBB berhasil, kalau berhasil berarti virusnya enggak menyebar lagi, yang untung nanti rakyat, masyarakat,” kata Aa Umbara.
Dia menyatakan, hari ini pihaknya masih memberikan toleransi kepada pedagang maupun pembeli di pasar. Tetapi jika kejadian ini kembali terulang, bupati mengancam menutup semua pasar tradisional di Bandung Barat. “Karena memang besok mau shaum, sekarang kita toleransi lah. Tapi kalau besok sampai Sabtu atau Minggu misalnya masih ramai, ya terpaksa seluruh pasar kita tutup,” ujarnya.
Bupati meminta pengelola pasar dibantu kepolisian, TNI serta Satpol PP segera mencari solusi agar aturan PSBB benar-benar diterapkan pedagang maupun pengunjung pasar. Termasuk juga pengaturan keluar masuk kendaraan. “Sebenarnya physical distancing bisa dijalankan asalkan pedagang memiliki niat. Kalau terus begini, polisi, TNI serta Satpol PP harus selalu ada,” jelasnya.(eko/sep)