Relawan Lawan Covid-19 Hadir di 4.346 Desa
BANDUNG-Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memastikan diri untuk all-out dalam perang melawan virus korona atau Covid-19 di Jawa Barat. Sikap ini diwujudkan dengan mengerahkan segenap sumber daya yang dimiliki BKKBN untuk difungsikan dalam setiap upaya pencegahan penyebaran covid-19.
Hal itu diungkapkan Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat, Kusmana dalam temu virtual penulis pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) yang tergabung dalam Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) kemarin.
Selain Uung, sapaan Kusmana, turut menyampaikan situasi terkini penanganan covid-19 di Jawa Barat antara lain Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sekaligus Ketua Divisi Pengamanan dan Penanganan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat Dedi Supandi. Sejumlah petugas lini lapangan dari kabupaten dan kota di Jabar juga turut melaporkan situasi terkini penanganan covid-19 di daerah masing-masing.
“Kami BKKBN dan organisasi perangkat daerah yang membidangi Bangga Kencana di kabupaten dan kota langsung terjun ke masyarakat untuk melakukan sosialisasi dan edukasi pencegahan covid-19 menggunakan mobil unit penerangan (Mupen). Total ada 24 mupen di seluruh kabupaten dan kota se-Jawa Barat. Ada beberapa kabupaten dan kota yang memiliki dunia unit mupen,” terang Uung.
Tak hanya itu, BKKBN mengerahkan seluruh petugas lini lapangan untuk aktif melakukan sosialisasi dan terlibat dalam penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat. Bersama-sama dengan kader PKK dan relawan penggerak lainnya, para petugas lini lapangan terjun membangun dapur umum untuk menyediakan makanan jadi bagi masyarakat terdampak covid-19. “BKKBN memiliki 1.191 penyuluh KB, 2.000 tenaga penggerak desa dan kelurahan (TPD), 5.400-an pos KB, dan 8.000-an sub pos KB. Semuanya terjun ke lapangan untuk membantu masyarakat,” papar Uung.
Tak hanya itu, BKKBN juga mengalihfungsikan sejumlah balai pendidikan dan pelatihan (Balai Diklat) miliknya menjadi lokasi rapid test dan tempat isolasi atau karantina mandiri covid-19. Di Cirebon misalnya, Balai Diklat BKKBN sudah menangani sekitar 200 orang.
Hari ini, Uung baru saja menerima surat permohonan dari Bupati Garut Rudy Gunawan untuk dapat memanfaatkan Balai Diklat KKB Garut sebagai ruang isolasi bagi pasien yang terpapar covid-19. “Kami juga sangat memperhatikan kondisi keluarga. Khusus bagi keluarga yang menderita stres akibat wabah covid-19, BKKBN Jawa Barat baru saja meluncurkan Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) Sauyunan di Kota Bandung untuk melayani konseling keluarga terdampak covid-19. Masyarakat yang merasakan gejala psikis terkait pandemi covid-19 bisa mendatangi PPKS Sauyunan. Kami menyiapkan sejumlah konselor dan tenaga ahli di sana,” tambah Kusmana.