HAGIA Sophia merupakan tempat ikonik di Turki yang buat wisatawan tertarik untuk datang. Rencananya bangunan ini akan difungsikan kembali menjadi masjid.
Hagia Sophia dibangun tahun 537 pernah menyandang gereja terbesar di dunia selama lebih dari 1.000 tahun. Setelah dikuasai Kekaisaran Utsmani diubah fungsinya menjadi masjid dari tahun 1453 hingga tahun 1931. Lalu di masa modern pemerintahan Turki sekuler hingga sekarang menjadi museum hingga saat ini. Di tahun ini, Hagia Sophia berumur 1.483 tahun.
Pada Maret 2019 lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan akan mengembalikan fungsi Hagia Sophia menjadi masjid. Erdogan menyatakan bahwa penentuan bangunan bersejarah itu menjadi museum adalah keputusan yang keliru.
“Hagia Sophia tidak akan disebut museum. Status itu akan dicabut. Kita akan menyatakan Hagia Sophia adalah masjid, mereka yang berkunjung ke Hagia Sophia akan datang ke sebuah masjid,” kata Erdogan dilansir AFP.
Menurut CNN, alasan Erdogan menyatakan alasan mengubah status Hagia Sophia sedikit beraroma politis. Sebab saat itu, dia tengah mengumpulkan dukungan untuk partainya saat menghadapi pemilihan kepala daerah 31 Maret 2019. Erdogan juga menyatakan akan membahas rencana pengubahan status Hagia Sophia setelah pemilu.
Hingga kini, belum ada kabar tentang kelanjutan rencana pengubahan fungsi Hagia Sophia menjadi masjid. Saat ini, kegiatan keagamaan seperti salat berjamaah atau membaca Al Quran dilakukan di tempat ini kerap membuat umat Islam dan Kristen berselisih. Beberapa waktu lalu, di bulan Maret, ada video di YouTube yang memperlihatkan 2 orang berdiri di dalam Hagia Sophia mengumandangkan adzan.
Hagia Sophia dibangun pertama kali sebagai gereja pada Abad ke-6, di bawah Kekaisaran Kristen Bizantium. Gereja itu menjadi pusat Konstantinopel yang saat ini bernama Istanbul. Saat Konstantinopel ditaklukkan Sultan Mehmed II pada hari 27 Mei 1453 dan memasuki kota itu, Mehmed II turun dari kudanya dan pergi ke Gereja Hagia Sophia untuk mengubahnya menjadi masjid yang dikenal dengan Aya Sofia.
Sepanjang pemerintahan Kesultanan Turki, masjid ini mengalami beberapa renovasi, terutama di bagian corak dan gaya bangunan agar sesuai dengan masjid pada umumnya. Salah satunya adalah mengganti tanda salib di puncak kubah dengan hiasan bulan sabit.