Berdasarkan sejarah penyebaran penyakit pandemik, ada dua pulau di Indonesia yang terkenal sebagai lokasi karantina, Pulau Galang merupakan wilayah kota Batam dan merupakan pulau terluas dengan luas area 2.018,49 km² dan pemerintah Indonesia menjadikan Pulau Galang sebagai lokasi pemusatan atau sanatorium penduduk yang terdampak penyakit yang disebabkan virus corona atau copid 19. Di Pulau Galang, dibangun Rumah Sakit selama sebulan untuk menampung 1000 pasien terdampak covid -19.
Pada tahun 1979-1996 di pulau ini terdapat sebuah camp Vietnam. Eks camp yang tidak berfungsi lagi kemudian dijadikan destinasi wisata kampung Vietnam yang didalamnya terdapat bangunan khas, rumah tinggal, rumah sakit dan lain-lain. Kini Pulau Galang disiapkan pemerintah untuk sanatorium penyembuhan pasien copid 19 berskala Nasional.
Sebelum Pulau Galang, Pulau yang terkenal sebagai sanatorium yaitu Pulau Onrust pada tahun 1911-1933 sebagai sanatorium pasien tuberculosis (TBC). Pasien yang berangkat ke luar negeri, pada saat itu melakukan perjalanan ibadah haji ataupun berdagang melewati jalur laut, harus diperiksa dan diisolasi dulu di pulau ini jika dinyatakan terpapar virus. Pulau ini meninggalkan jejak ratusan kuburan baik pribumi maupun penjajah yang meninggal akibat virus TBC.
Wabah penyakit menular ini memang sudah menjadi sebuah rutinitas selama dasawarsa 100 tahun sekali. Indonesia pernah terpapar virus sampar yang dibawa oleh kolonial pada tahun 1720 , virus ini awalnya melanda penduduk Merseille Perancis Selatan yang kemudian menyebar ke Afrika, Amerika Latin dan negara-negara Asia Tenggara.
Kolera tahun 1820 menyebar dari India ke seluruh Negara Asia termasuk Indonesia, Wabah Flu Spanyol tahun 1920 yang dikenal dengan virus flu H1N1 merambah hingga seluruh Negara dunia hingga ke kutub Utara. Virus flu burung kemudian berkembang menjadi virus H5N1 dan H7N9 yang ditularkan melalui unggas juga berkembang di negara-negara Asia termasuk Indonesia.
Akibat Virus covid -19 pada tahun 2020, beberapa aktivitas manusia mengalami jeda berkepanjangan, buruh harian lepas mulai mengeluh dengan keadaan ini, pabrik-pabrik, supermarket dan pasar mulai sepi bahkan bidang pariwisata sudah lebih dulu menutup aktivitasnya hingga menyebabkan pengurangan karyawan bahkan pemutusan hubungan kerja (PHK). Para pelajar, mahasiswa bahkan pegawai negeri yang senantiasa berseloroh dengan kalender merah menutupi setiap tanggal dalam satu bulan, kini merasa bosan setiap hari melakukan pembelajaran dari rumah dan bekerja dari rumah (work from home).