SUBANG-Bupati Ruhimat dan Wakil Bupati Wabup Agus Masykur terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan tersebut didapat melalui pembangunan pertanian, ekonomi kerakyatan, industri kreatif, perikanan dan kelautan serta penggalian potensi berbasis budaya dan kearifan lokal.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu misi Jimat-Akur. Selama satu tahun kepemimpinan mereka di tahun 2019, ada sejumlah capaian yang telah dilakukan. Mulai dari aspek produksi padi, persentase peningkatan omzet UMKM, nilai investasi PMDN dan PMA, persentase penduduk miskin dan jumlah kunjungan wisatawan.
Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi mengatakan dari aspek produksi padi pada tahun 2019 di Kabupaten Subang mencapai 1.330.737,45 ton. Jumlah ini melampaui target perjanjian kerja yang ditetapkan awal tahun 2019.
Wabup menyebutkan, padi merupakan komoditi unggulan sektor pertanian. Saat ini Subang sebagai daerah sentra produksi padi di Jawa Barat. “Sebagai lumbung pangan ketiga Jawa Barat setelah Kabupaten Indramayu dan Karawang,” ungkap Agus Masykur saat menyampaikan Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Subang tahun 2019 di Gedung DPRD Subang, Jumat (8/5).
Agus pun dengan bangga membeberkan pencapaian omzet UMKM yang mengalami kenaikan. Tahun 2018 omzet UMKM Rp1.098.869.808.343, sementara tahun 2019 menjadi Rp1.126.341.553.600. Realisasi capaian sebanyak 2,4 persen.
Sementara itu, investasi dalam bentuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA), kata Agus, sangat menunjang perekonomian daerah, banyak tenaga kerja yang terserap, perputaran uang meningkat dan mendatangkan pendapatan daerah melalui pajak dan retribusi. “Dampak investasi asing pengaruhnya besar terhadap Kabupaten Subang, karena dapat membantu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Realisasi PMDN tahun 2019 yaitu 1.950 triliun, sedangkan PMA terealisasi sebesar 177.276 triliun,” ungkapnya.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan selama satu tahun itu, Jimat-Akur juga menyebut adanya penurunan persentase penduduk miskin. Penduduk miskin tahun 2019 sebanyak 129,18 ribu penduduk atau 8,12 persen, menurun 2,22 persen dari tahun 2018.
“Penurunan ini tidak terlepas dari usaha pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan melalui program-program pembangunan yang berbasis kemiskinan,” ujarnya.
Aspek terakhir yang disebutkan sebagai capaian keberhasilan dalam bidang kesejahteraan masyarakat yakni mengenai jumlah kunjungan wisatawan. Agus menyebut, jumlah wisatawan ke Subang tahun 2019 mencapai 6.808.535 orang.