SUBANG-Kondisi keuangan Pemda Subang memprihatinkan. Akibat adanya Covid-19 ini, anggaran-anggaran di sejumlah dinas dipangkas hingga sampai 80 persen.
Kini aktivitas di dinas-dinas pun khususnya yang tidak berkaitan langsung dengan penanganan Covid-19 nyaris tidak ada. Sebab tidak ada anggaran yang digunakan untuk kegiatan, sementara anggaran 20 persen lagi hanya digunakan untuk belanja seperti gaji dan honor saja.
Berdasarkan informasi yang diterima Pasundan Ekspres dari sejumlah kepala dinas. Mereka pun bingung mau melakukan kegiatan apa, sebab anggarannya ‘dikunci’. Semua difokuskan untuk Covid-19.
Seperti diketahui Pemda Subang telah menganggarkan untuk penanganan Covid-19. Mulai dari Rp12,5 miliar, Rp150 miliar untuk penanganan dampak ekonomi dan juga untuk PSBB sebesar Rp3,4 miliar.
Anggaran untuk Covid-19 berasal dari pergeseran sejumlah anggaran lain, sehingga berdampak pada anggaran-anggaran di dinas. Mirisnya lagi, pusat memangkas dana transfer ke Pemda hingga Rp227 miliar.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Subang, Agus Masykur menjelaskan kepada Pasundan Ekspres mengenai kondisi yang tengah dihadapi oleh Pemda Subang. “Kegiatan memang fokus di Covid. Sambil kita merealokasi kegiatan-kegiatan. Karena memang kita mengalokasikan untuk Covid. Di satu sisi pendapatan kita jelas akan berkurang,” ungkapnya, Selasa (12/5).
Dia membenarkan, pemerintah pusat memangkas dana transfer ke pusat Rp227 miliar. Selain itu, potensi pendapatan daerah pun diprediksi menurun. “Kemungkinan potensi pendapatan kita akan mengalami penurunan,” ujarnya.
Dia mengatakan, karena anggaran digunakan untuk Covid-19 dan pendapatan yang masuk ke kas daerah berkurang, makanya Pemda Subang ‘mengunci’ dulu anggaran. “Kalau ada dinas yang hanya belanja rutin saja, sampai sekarang saya belum bisa menjawab detail. Tapi memang hari ini (anggaran, red) kita lock,” ujarnya.
Agus menuturkan, selain saat ini Pemda Subang fokus menangani Covid-19, ada juga sejumlah kegiatan yang dilakukan. Bukan tidak ada sama sekali kegiatan di dinas-dinas. “Mereka kan (ASN, red) sekarang work from home. Ada juga dinas-dinas yang memberikan pelayanan. Seperti pelayanan pendidikan, kesehatan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, saat ini juga Pemda tengah mempersiapkan laporan-laporan keuangan untuk pemeriksaan BPK. Termasuk dinas perizinan juga tetap melakukan aktivitasnya.(ysp/vry)