SUBANG-Jelang Hari Raya Idul Fitri, warga mulai memenuhi pusat-pusat perbelanjaan di Kabupaten Subang. Meski harus melanggar PSBB, warga rela berdesak-desakan membeli keperluan lebaran, seperti busana, sembako walaupun harga sudah mulai melonjak naik.
Warga Panglejar, Yeti Surtati (34) mengaku meski khawatir dengan penyebaran virus korona, dirinya tetap berbelanja kebutuhan lebaran di Pasar Pujasera. “Lebaran kan setahun sekali, mau gak mau harus tetap belanja busana,” ujarnya.
Dia menyebut belanja busana muslim sudah menjadi kebutuhan menjelang lebaran. Meskipun kondisi ekonomi yang sedang menurun dan penghasilan yang pas-pasan, namun trend memakai baju lebaran selalu ada setiap tahun. “Ah tetap aja, belanja lebaran buat baju selalu ada, walaupun gak ada uang tetap di paksain,” ujarnya.
Warga Lainnya, Rikma (30) mengatakan harga kebutuhan pokok jelang lebaran terus meningkat. Dirinya yang berbisnis kue lebaran mengeluhkan harga gula pasir yang naik sangat tinggi, bahkan untuk keperluan membuat kue terpaksa harganya pun dinaikkan. “Harga gula pasir tembus hingga Rp20.000 perkilo, biasanya cuma Rp 12.500 perkilonya,” ujarnya.
Pedagang daging di Pasar Terminal Subang, Riko (40) mengatakan harga dagin sapi saat ini berkisar di Rp110.000-120.000/kg. Sedangkan daging ayam Rp35.000/kg.
“Ada kenaikan seperti daging sapi normalnya kan Rp105.000 perkilonya sedangkan daging ayam hanya Rp30.000 perkilonya,” ujarnya.
Kepala DKUPP Kabupaten Subang Rahmat Faturahman mengatakan kenaikan harga sembako jelang lebaran seperti sudah menjadi budaya. Namun tetap pihaknya memastikan stok komoditi cukup. “Harga sembako dan pakaian sudah mengalami kenaikan, ini hasil pantauan dan pendataan petugas di lapangan,” katanya.(ygo/sep)