Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Subang Drs. H. Nana Mulyana, M.Si mengatakan, dana beasiswa untuk 30 mahasiswa Fakultas Pertanian Unsub bersumber dari dana bantuan desa (Bandes), berasal dari pokok pikiran (Pokir) DPRD Subang. Dana bandes beasiswa tersebut sampai saat ini tidak bisa dilakukan pencairan, karena SK Bupati Subang belum turun atau disahkan.
“Beasiswa bersumber dari Bandes sebesar Rp600 juta belom bisa dicairkan, karena SK Bupati nya belum turun. Jika sudah turun SK dan disahkan, maka anggaran beasiswa tersebut langsung diterima oleh Kelurahan Wanareja. Kalau dari kita hanya sebatas pengajuan saja,” ujarnya.
Sedangkan Lurah Wanareja Imas Maslamah kepada Pasundan Ekspres, mengaku hingga saat ini belum menerima informasi terkait mekanisme penyaluran beasiswa tersebut. “Saya belum menerima informasinya. Jadi belum bisa menjelaskan apapun, nanti saya kordinasi dulu dengan Pa Camat dan pihak Unsub, jika sudah ada informasi saya kabari,” jelasnya.
Sebelumnya Fakultas Agribisnis dan Rekayasa Pertanian (Fakultas Pertanian) Universitas Subang,melalui Dekan Fakultas Agribisnis dan Rekayasa Pertanian Universitas Subang, Dr. H. Kamal Ma’ruf SE. M.Si menyampaikan bahwa tahun akademik 2019/2020 anggaran beasiswa Pemda berada di Dispemdes yang nanti dicairkan melalui Kelurahan Wanareja.
Mengenai mengapa pencairan harus melalui Kelurahan Wanareja, Dr Kamal menyebut, karena Universitas Subang berada di kelurahan tersebut. “Belum cairnya dana beasiswa dari informasi yang saya terima, dikarenakan Pemda saat ini tengah fokus untuk menangani Covid-19. Namun saya yakin Pemda komitmen untuk mencairkan beasiswa di tahun ini,” ungkapnya.
Beasiswa Pemda juga dinilai sebagai Salah satu faktor penambahan jumlah Mahasiswa di Fakultas Agribisnis dan Rekayasa Pertanian Universitas Subang. “Meskipun beasiswa tidak mengcover seluruh mahasiswa, namun setidaknya dengan adanya beasiswa tersebut, orang tertarik masuk ke pertanian,” kata Dr Kamal.(ygo/idr/vry)