PURWAKARTA-Kepala Bidang Kepemudaan Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta, Ahmad Arif Imamulhaq menanggapi tewasnya dua pemuda asal Desa Sukamaju, Kecamatan Sukatani, akibat meminum minuman keras (miras) oplosan, belum lama ini.
Dirinya mengaku prihatin atas peristiwa tersebut dan menyebutkan seharusnya peristiwa tersebut tidak terjadi karena nyawa itu sangat berharga. Apalagi pemuda adalah generasi bangsa di masa yang akan datang.
“Kami sangat menyayangkan peristiwa itu. Kami kira ada banyak faktor yang menyebabkan peristiwa ini terjadi,” kata Ahmad Arif saat dihubungi melalui gawainya, Ahad (29/11).
Di antaranya, lanjut dia, kurangnya kesadaran akan bahaya miras, dan bergesernya nilai-nilai kehidupan beragama, serta menurunnya kepedulian sosial di tengah-tengah masyarakat.
“Ke depan, saya kira mesti diperkuat edukasi tentang bahaya minuman keras ini, terutama bagi generasi muda,” ujar Ahmad Arif menyampaikan pendapatnya.
Menurutnya, untuk mencegah hal serupa tak terulang perlunya aksi nyata semua pihak untuk menanganinya. “Kami berharap kejadian tersebut yang terakhir dan dapat dijadikan pelajaran berharga bagi kita semua,” ucapnya.
Diketahui, pesta minuman keras oplosan berujung maut itu terjadi pada Jumat (20/11) lalu. Akibatnya, dua dari delapan penenggak minuman keras tersebut meninggal dunia.
Diketahui, saat ini pihak Kepolisan Polsek Sukatani dan Satuan Reserse Narkoba Polres Purwakarta tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku utama. Yakni yang berperan sebagai pemasok minuman dalam peserta pesta miras oplosan berujung maut itu.(add/ysp)