Pemuda Harus Bangkit saat Pandemi

Pemuda Harus Bangkit saat Pandemi
EMPAT PILAR. Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Ir H Abdul Hadi Wijaya M.Sc saat menyampaikan empat pilar kebangsaan di hadapan para pemuda di Kabupaten Purwakarta. ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

PURWAKARTA-Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, merupakan empat pilar kebangsaan yang wajib dipahami seluruh warga negara, termasuk para pemuda yang merupakan generasi penerus bangsa.
“Masa depan bangsa salah satunya bergantung kepada para pemudanya. Untuk itu, pemuda wajib memahami empat pilar kebangsaan,” ujar Anggota DPRD Jabar Dapil Purwakarta-Karawang Ir H Abdul Hadi Wijaya M.Sc melalui rilisnya, Rabu (2/12).
Gus Ahad, panggilan akrab Abdul Hadi Wijaya baru saja menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan kepada puluhan pemuda di Kabupaten Purwakarta, Selasa (1/12). Bertempat di Kafe Yokasawah Desa Citalang, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, sosialisasi tersebut mengangkat tema Pancasila, Islam, dan PKS.
Politisi PKS yang dikenal ramah dan murah senyum ini menjelaskan tentang proses ahistorisasi Pancasila dan Islam. “Penguatan dan sosialisasi empat pilar kebangsaan sangat penting, untuk memupuk dan membangun masyarakat yang memiliki wawasan kebangsaan dan cinta tanah air, serta untuk memperkuat benteng pertahanan negara,” ujar Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar ini.

Gus Ahad Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan

Menurut Gus Ahad, era globalisasi dan teknologi saat ini membawa pengaruh yang sangat besar terhadap perilaku para pemuda. Oleh karena itu, sosialisasi empat pilar kebangsaan wajib diberikan, supaya pemuda benar-benar dituntut harus memahami peranan empat pilar ini.
“Di masa pandemi COVID-19 ini banyak sektor yang terdampak. Hal ini mengakibatkan selama masa pandemi COVID-19, banyak masyarakat yang kehilangan mata pencahariannya dan menjalani kehidupan mereka yang penuh dengan kesulitan,” ujarnya.
Dampaknya, kata dia, sektor ekonomi melemah dan kesejahteraan masyarakat semakin menurun, lantaran banyaknya masyarakat yang di PHK maupun mengalami kebangkrutan dalam usahanya.
“Dalam menghadapi pandemi COVID-19, bukan hanya menjadi tanggung jawab dan peran pemerintah, melainkan peran seluruh masyarakat, terutama pemuda juga sangat dibutuhkan. Misalnya dalam membantu pemerintah menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan,” katanya.
Di antaranya, kata dia, seperti memakai masker, rajin cuci tangan dengan sabun, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Hal ini untuk membantu pemerintah memutus rantai penyebaran COVID-19. “Pemuda juga harus bisa bangkit di masa pandemi COVID-19 ini. Yakni bangkit dari keterpurukan, bangkit untuk menciptakan inovasi dan peluang yang dapat membantu banyak orang,” ucapnya.(add/ysp)

0 Komentar