Memaknai Sila Pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” Bagian Ke enam Belas Bhajrangi Bhaijaan dan Sigi

Memaknai Sila Pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” Bagian Ke enam Belas Bhajrangi Bhaijaan dan Sigi
0 Komentar

Sutradara film yang diproduksi tahun 2015 dan dibintangi oleh Kareena Kapoor pemeran Rasahiqa dan Harshaali Malhotra pemeran Munni, Kabir Khan, yang dibantu penulis sekenario, V. Vijayendra Prasad mampu menampilkan liku-liku pejuang kemanusiaan, Pawan dengan natural. Sekaligus menunjukkan fanatisme agama, Dayanand Pandey yang dikemas dengan cara drama-komedi dan tidak menampakkan kekerasan apalagi tindakan tidak manusiawi.
Sosok fiktif Pawan yang diperankan Salman Khan, dan pesan kemanusiaan yang luhur dari film Bajrangi Bhaijaan, mendapatkan kontradiksi dari tragedi kemanusiaan di Sigi-Sulawesi Tengah. Tragedi kemanusiaan Sigi menampar kita. Tragedi kemanusiaan Sigi, bukan dilandasi ajaran agama, agama apapun. Perbuatan tersebut, jelas perbuatan orang yang tidak beragama dan tidak berperikemanusiaan.
Film Bajrangi Bhaijaan adalah contoh konkrit bagaimana landasan kemanusiaan yang ada dalam diri pemeluk agama hadir sebagai manifestasi ajaran agama yang dianutnya.
Agama apapun menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Menuturkan kemanusiaan dalam perilaku kehidupan nyata manusia, adalah cerminan dari keimanan dan akhlak beragama seseorang. Sila pertama tentang Ketuhanan Yang Maha Esa, memiliki inti kemanusiaan yang berkelindan dengan sila ke dua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
Tragedi kemanusiaan Sigi adalah tragedi pengingkaran nilai kemanusiaan. Seharusnya jiwa dan pikiran kita sakit ketika peristiwa-peristiwa yang mengingkari nilai kemanusiaan terjadi. Dan sakit tersebut, akan terobati ketika kita bergerak mengadvokasi atau mencegah atau sekedar membantu atas nama kemanusiaan, seperti Pawan.
Mari kita renungkan.
Salam
Kang Marbawi

Laman:

1 2
0 Komentar