PURWAKARTA-Musim penghujan seperti yang saat ini terjadi di sebagian besar wilayah Kabupaten Purwakarta menjadi siklus menetasnya telur ular. Hal ini jelas mengingatkan warga Purwakarta atas terjadinya teror ular yang banyak memasuki pekarangan bahkan rumah warga pada tahun lalu.
Ketua Komunitas Natrix Reptiler Indonesia Regional Purwakarta Raynanada Gumilang, mengingatkan jika Desember ini akan banyak telur ular, termasuk jenis kobra, yang akan menetas. Dikhawatirkan, sebagian ada yang menetas di kawasan permukiman warga.
“November hingga Desember menjadi waktu musim telur ular menetas karena proses siklus biologi alami hewan jenis reptil itu. Waspadai ada beberapa yang menetas di kawasan permukiman warga,” ucap pria yang akrab disapa Ray ini kepada Pasundan Ekspres, Kamis (10/12).
Menurutnya, hal itu dapat terjadi jika induk kobra menaruh telur di sekitar hunian manusia sekitar Agustus hingga September setelah musim kawin.
“Seperti tahun lalu banyak ditemukan bayi-bayi ular kobra di sekitar hunian warga. Induknya diperkirakan meninggalkan telur-telur ular sekitar Agustus hingga September setelah musim kawin. Karena Induk ular tidak mengerami telurnya,” kata Ray.
Ray menambahkan, ular merupakan satwa liar yang habitatnya dekat dengan manusia. Mereka mendapatkan makanan di sekitar rumah warga. “Induk ular secara insting akan menaruh telurnya di lokasi yang banyak makanan ular untuk mencukupi kebutuhan anak-anaknya nanti,” ujarnya.
Seperti yang diketahui, tambah dia, makanan atau mangsa ular itu seperti cacing, jangkrik, kadal, kodok, tikus, hingga burung, terhitung masih banyak di sekitar rumah warga. Keberadaan mangsa bisa mengundang ular untuk hadir di sekitar perumahan warga.
“Mangsa-mangsa ini akan mengundang ular hadir di sekitar tempat tinggal warga dan jika ada area yang nyaman, ular akan berkembang biak,” ucapnya.
Ray menuturkan ular adalah satwa yang mampu beradaptasi cepat dengan lingkungan baru termasuk pembangunan kawasan yang awalnya adalah habitat mereka. Meskipun tergusur, ular dapat bertahan hidup di sela sela pondasi dan rumah warga.
“Sifat ular yang soliter alias hidup sendiri, bukan berkelompok sehingga sulit mengetahui keberadaan satwa yang satu ini. Namun demikian, jika ada temuan satu ekor ular, tidak berarti ada kawanannya di sekitar mereka. Ular sangat pintar bersembunyi,” katanya.