Sementara pusat belanja masih harus membayar operasional dan perpajakannya. Emil melihat banyak restoran yang sudah melakukan resizing operation. Jadi menutup dua toko membuka satu, atau menutup operasinya secara permanen.
Wakil Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bidang Restoran Emil Arifin, mengatakan untuk DKI Jakarta ada 300 ribuan tenaga kerja yang bekerja di bidang restoran sebelum pandemi. Saat ini hanya 120 ribu pekerja yang masih bekerja.
“Tenaga kerja yang hampir hilang karena pandemi hampir 200 ribu. Bicara cash flow restoran di DKI dan di mal juga rata-rata running loss. Dan beberapa bulan tidak bayar penyewa mal, service charge juga ditangguhkan, back to back tidak bayar, yang berat tentu pemilik pusat perbelanjaan,” katanya
Pengusaha Desak PPKM Tidak Diperpanjang
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Hariyadi Sukamdani, mengatakan melalui APINDO sebagai koordinator lintas asosiasi kami memberikan usulan kepada Kementerian koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia dan Komite Penanganan Covid-19. Untuk tidak lagi melakukan perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang berlaku hingga 25 Januari mendatang.
“PPKM memberatkan yang saat ini di kita batasi kegiatan operasionalnya, sehingga kondisi kemampuan arus cash flow terbatas atas pemberlakuan PPKM, terkait jam operasional dari sektor itu setelah 25 Januari semoga bisa dinaikkan. Tidak dalam kondisi terbatas saat ini,” katanya
Ketua Umum Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengatakan dari awal pandemi Covid -19 ritel dan penyewa selalu menerapkan protokol kesehatan yang ketat namun dengan adanya PSBB dan PPKM, semakin menekan pelaku usaha.
“Kami mohon dibantu pinjaman modal kerja untuk shifting ke new normal retail dan selama PSBB dan PPKM. Kami mohon diberikan tambahan waktu 1 jam untuk beres-beres toko sebelum tutup,” katanya.(*)