SEKELOMPOK pengunjuk rasa melambaikan spanduk dan meneriakkan slogan anti-kudeta di kota kedua Myanmar, Mandalay pada Kamis (4/2) dalam protes jalanan pertama menentang kudeta yang dilakukan kelompok militer.
Dilansir Reuters, sebuah video di Facebook menunjukkan sekitar 20 orang di luar Universitas Kedokteran Mandalay. Salah satu spanduk bertuliskan “Rakyat memprotes kudeta militer”.
“Pemimpin kami yang ditangkap, lepaskan sekarang, lepaskan sekarang,” teriak para pengunjuk rasa.
Baca Juga:Ironis, Istri Nekad Bakar Suaminya Sendiri Dini HariNekad! Pemuda Ini Todong Polisi Gunakan Airsoft Gun
Tentara Myanmar merebut kekuasaan pada hari Senin (1/2), menggulingkan pemimpin terpilih yang populer Aung San Suu Kyi, yang ditahan dan sekarang menghadapi kemungkinan dakwaan atas pelanggaran impor atas dugaan kepemilikan enam walkie-talkie yang tidak sah dan pelanggaran dalam pemilu.
Kudeta ini dilakukan setelah berhari-hari ketegangan meningkat antara pemerintah sipil dan junta militer. Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Aung San Suu Kyi sebelumnya meraih kemenangan gemilang dalam pemilu 8 November lalu, pemilihan yang dianggap bebas dan adil oleh pengamat internasional sejak berakhirnya kekuasaan militer langsung pada tahun 2011.
Namun kelompok militer menilai terjadi kecurangan pemilih yang meluas meski sudah dibantah oleh komisi pemilihan. Hal ini telah menyebabkan konfrontasi langsung antara pemerintah sipil dan militer.
Dalam kudeta ini mantan Jenderal Komando militer Myanmar yang juga Wakil Presiden saat ini Myint Swe diangkat sebagai presiden hingga tahun depan.
Kudeta Myanmar ini juga menjadi perhatian beberapa negara asing termasuk Indonesia. Melalui laman resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Indonesia meminta para pihak-pihak untuk segera menahan diri agar terciptanya kondisi yang kondusif.(red)