Mengejutkan! Ini Fakta Detik-detik Jatuhnya Sriwijaya Air Temuan KNKT

Mengejutkan! Ini Fakta Detik-detik Jatuhnya Sriwijaya Air Temuan KNKT
Petugas Basarnas saat mengangkat puing mesin Sriwijaya Air yang jatuh di perairan kepulauan Seribu.
0 Komentar

JAKARTA-Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis laporan awal investigasi terkait penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Laporan awal ini adalah bagian dari ketentuan dalam aturan internasional.

Di mana otoritas wajib merilis laporan awal dalam waktu 30 hari setelah terjadinya kecelakaan. Melalui laporan ini KNKT memaparkan detik-detik sebelum pesawat jatuh.

Ketua Sub-Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Kapten Nurcahyo Utomo mengatakan laporan ini berupa data faktual. “Hanya data faktual saja dalam laporan awal,” paparnya dalam konferensi persnya, Rabu (10/2/2021).

Baca Juga:PT KJIE Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir KarawangPeduli Banjir Pantura, Partai Golkar Hari Ini Akan Bawa 5 Truk Bantuan untuk Daerah Terisolir

Nurcahyo menyampaikan pada tanggal 9 Januari 2021 Boeing 737-500 berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) dengan tujuan Bandara Supadio di Pontianak.

Pesawat ini diawaki dua 2 pilot dan 4 awak kabin bersama 56 penumpang. Setelah lepas landas pesawat mengikuti jalur keberangkatan yang sudah ditentukan sebelumnya.

Lalu, pesawat naik ketinggian 8150 kaki, tuas pengatur tenaga mesin (throttle) sebelah kiri bergerak mundur (tenaga berkurang) sedangkan yang kanan tetap. Pada pukul 14:38 detik 51, akibat cuaca pilot meminta kepada pengatur lalu lintas udara (ATC) untuk berbelok ke arah 075 derajat dan diizinkan.

Kemudian ATC memperkirakan perubahan arah tersebut akan membuat SJ 182 berpapasan dengan pesawat lain yang berangkat dari Landas Pacu 25L dengan tujuan yang sama. Oleh karena itu ATC meminta pilot untuk berhenti naik di ketinggian 11.000 kaki.

Pada pukul 14.39 detik 47, saat melewati 10.600 kaki dengan arah pesawat berada di 046 derajat pesawat mulai berbelok ke kiri. Tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri kembali bergerak mundur sedangkan yang kanan masih tetap.

Saat itu ATC memberi instruksi untuk naik ke ketinggian 13.000 kaki dan dijawab oleh pilot pukul 14.39.59 WIB. Ini adalah komunikasi terakhir SJ 182.

Selanjutnya pada pukul 14.40 detik 05, FDR merekam ketinggian tertinggi pesawat yaitu 10.900 kaki. Kemudian pesawat mulai turun, autopilot tidak aktif ketika arah pesawat di 016 derajat.

Baca Juga:Banjir Mulai Surut, Ini Status TMA Sungai Cipunagarabank bjb Salurkan KUR Kepada Tenant Wisata Lembang

Sikap pesawat posisi naik (pitch up) dan pesawat miring ke kiri (roll). Tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri kembali berkurang sedangkan yang ke kanan tetap.

Dan terakhir pada pukul 14.40 detik 10, FDR mencatat auto throttle tak berfungsi dan pesawat menunduk ke depan. “Sekitar 20 detik kemudian FDR berhenti merekam,” tuturnya.

0 Komentar