Sebagai contoh, sebut Firman, setahun masa pandemi Covid-19 sekarang, publik ingin melihat kemampuan seorang kepala daerah membenahi sektor perekonomian.
“Masyarakat maunya _recovery_ ekonomi yang konkret,” ujarnya.
Di sisi ini, menurut Firman, Kang Emil punya modal kuat. Inovasinya berhasil menarik investor guna mengembangkan kawasan Segitiga Rebana dan pembangunan Pelabuhan Patimban.
Selanjutnya masyarakat akan memonitor. Mereka bakal memberi apresiasi lebih, jika pengembangan dua proyek nasional tersebut, menunjukkan ada penyerapan tenaga kerja yang signifikan.
Baca Juga:Cegah Kebanjiran, Ini yang dilakukan Kontraktor Proyek Kereta Cepat Jakarta-BandungYayasan Bina Ul-ummah Lembang Peduli Banjir Pamanukan
“Publik ingin melihat _progress_ dua proyek itu. Harapannya bisa membuka lapangan kerja seluas mungkin,” ucapnya.
Selain faktor ekonomi, lanjut Firman, tantangan Kang Emil agar elektabilitasnya bisa terus naik, adalah kesuksesan vaksinasi Covid-19. Jika koordinasi dan komunikasinya dengan bupati / wali kota se-Jawa Barat berjalan baik, maka penilaian positif akan didapat.
“Persentase elektabilitas Kang Emil bisa terus naik, kalau program vaksinasi berjalan mulus. Dengan catatan, selama menuju 2024 tidak melakukan hal kontroversial, yang bisa menimbulkan sentimen negatif dari publik,” tegasnya. (*)