Oleh Ade Aisyah
Pendidik Generasi, Member AMK dan Aktivis Dakwah. Tinggal di Garut
Mati di lumbung padi. Itulah pengibaratan yang tepat bagi masyarakat yang tinggal di Garut. Daerah subur gemah ripah loh jinawi dan kaya sumber daya alam diantaranya gas alam. Akan tetapi, miris Garut dinobatkan sebagai daerah dengan stunting tertinggi di Jawa Barat dan menempati urutan ketiga tertinggi di Indonesia.
Dilansir oleh pikiranrakyat.com pada hari Kamis, 11 Februari 2021 Direktur Dakwah, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Dompet Dhuafa, Ahmad Sonhaji dalam sambutannya pada acara Launching Mozi-Masagi (Motor Gizi-Makanam Sarat Gizi) di Joglo Resto, Tarogong Kidul pada Rabu, 10 Februari 2021 mengatakan bahwa setelah melakukan mapping dan asesmen mendapati data statistik angka stunting di Garut menempati urutan pertama tertinggi di Jawa Barat dan urutan ketiga tertinggi di Indonesia. (pikiran rakyat.com, 11/2/2021)
Baca Juga:Memaknai Sila Kedua “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab” Bagian Kesembilan “Eat Pray Love”Cara Hilangkan Trauma pada Anak Korban Bencana
Tingginya angka stunting ini juga dibenarkan Kasi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Sri Prihatin. Sri menerangkan bahwa angka stunting di Garut pada tahun 2017 mencapai 43,3 persen dan 2018 turun menjadi 42.3 persen. Pada tahun 2019 turun kembali menjadi 27.3 persen. Angka ini masih terbilang tinggi mengingat target Presiden Joko Widodo pada tahun 2024 nanti diharapkan angka stunting tinggal 14 persen saja. (pikiranrakyat.com, 11/2/2021)
Stunting menunjukkan kondisi kekurangan gizi kronis yang terjadi selama periode paling awal pertumbuhan dan perkembangan anak. (alodokter.com, 30/1/2021)
Satu hal yang menjadi kendala distribusi pangan bergizi di Garut yaitu banyaknya daerah terpencil yang tak bisa dilalui roda empat. Hal ini disampaikan pihak Dompet Dhuafa yang tertarik ikut menangani stunting di Garut. Dengan demikian, distribusi pasti lambat dilakukan. Di balik gencarnya pembangunan infrastruktur ternyata akses jalan ke pelosok-pelosok daerah masih menjadi masalah.
Kini pemerintah Kabupaten Garut menggandeng pihak swasta yakni Dompet Dhuafa dalam menangani stunting. Ini adalah bukti upaya tambal sulam sistem kapitalis mengurus masyarakat. Pemerintah lemah dan tidak mampu memberdayakan seluruh potensi dan sumberdaya alam yang dimiliki untuk mensejahterakan seluruh masyarakat. Hal ini juga disebabkan pihak swasta asing ikut bermain dalam mengelola SDA di Garut.