SUBANG-Penanganan Banjir untuk Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipunagara, akan memakan dana pinjaman luar negeri. Bahkan pada tahun ini, pagu anggaran untuk penanganan banjir di DAS Cipunagara dengan Pemerintah Korea Selatan mencapai Rp42 Miliar.
“Untuk penanganan permanen, sesuai loan agreement dengan Pemerintah Korea, pagunya untuk tahun ini sebesar 42 Miliar,” kata Kabid Keterpaduan Sumberdaya Infrastruktur Air BBWS Citarum Andri Yosa Sabri di Kantor PDAM Pamanukan, saat sesi Konferensi Pers bersama awak media, Senin (22/2).
Andri menjelaskan, sebenarnya penanganan DAS Cipunagara sendiri telah diusulkan sejak tahun 2019. Namun karena keterbatasan APBN dan juga adanya Pandemi, Jadi didapatlah sebuah mekanisme pendanaan dari luar negeri.
Baca Juga:Ridwan Kamil-Sandiaga Uno Siap Duet di Pilpres 2024Kelebihan Redmi 9T dibanding pesaingnya
“Jadi karena kondisi APBN kita ada keterbatasan, sehingga ada refocusing dari Kementrian. Sehingga saat itu mekanisme yang didapat untuk penanganan permanen yaitu melalui mekanisme pendanaan luar negeri,” jelas Andri.
Dana sebesar Rp42 milyar tersebut nantinya akan digunakan untuk mendanai kegiatan penyusunan master plan, feasibility study (FS), Detail Engineering Design (DED) serta Studi LARAP Sungai Cipunagara.
“Jadi memang statusnya sekarang lagi dilaksanakan lelangnya, untuk desainnya, untuk penanganan Sungai Cipunagara, focus studinya nanti untuk pengendalian banjir,” ucapnya.
Hanya saja, karena dana yang digunakan merupakan proses pinjaman luar negeri, maka prosesnya akan lebih lama dibandingkan dengan menggunakan dana dari APBN. Sebab ada proses dalam setiap tahapan lelang yang harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari pemberi pinjaman. Hal ini berbeda dengan dana yang berasal dari APBN yang tak memerlukan proses tersebut.
“Kita harapkan design ini akan selesai dilaksanakan pada 2022 awal, jadi Maret ini kita targetkan sudah lelang,” terangnya.
Menurutnya, bencana banjir yang selama ini terjadi bisa diketahu potret dan akar masalah di DAS Cipunagara sehingga menyebabkan banjir.
Sementara itu, Bupati Subang, H Ruhimat kewalahan menangani banjir di beberapa wilayah di Subang, Bupati Subang menyurati pemerintahan pusat dan provinsi, untuk bersama menanggulangi banjir di beberapa wilayah di Subang, terutama di wilayah Pantura.
Baca Juga:TP Bareng LPW Bandung Peduli Banjir PamanukanYayasan Ganas Taiwan Peduli Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Pamanukan
Hal itu disebutkan Ruhimat usai memimpin briefing staf di halaman belakang rumah dinas Bupati Subang, Senin (22/2).