Sehingga, kata Endang, ini menjadi acuan kongkrit dalam konteks kerangka RPJMD Bupati dan wakil Bupati terpilih di Kabupaten Karawang sehingga, harus Sustainable harus berkelanjutan dengan program RPJMD sebelumnya. “Saya pikir yang kongkrit adalah kita menghadapi masalah krusial di faktor pengangguran di Kabupaten Karawang yang tiap tahun akan bertambah. Kedua adalah konteks ekonomi yang geliatnya belum terlihat karena one village one produk itu yang terjadi yang menjadi RPJMD Bupati dan wakil Bupati terpilih sebelumnya,” jelasnya.
Dikatakan juga, pemerintah daerah harus berani bersama-sama mendesain dan mendukung pendidikan terintegrasi baik SD, SMP, dan SMA di masyarakat Perkotaan yang memang memiliki agregat penduduk jadi bahasanya adalah Revitalisasi sekolah sekolah terintegrasi. “Pemerintah harus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk dibidang pendidikan,” katanya.
Untuk bidang kesehatan, katanya, pemerintah daerah harus berani bagaimana mendesain ke depan pola rumah sakit umum daerah tipe C setiap dapil, ini tentunya menjadi bukan hanya sekedar jargon politik saja tapi memang ini harus atau wajib diimplementasikan.
Baca Juga:Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana Sharing Komunikasi dan Motivasi 17 SesiIKA Spenti Salurkan Bantuan untuk Banjir Pamanukan
“RSUD Karawang, antriannya sampai 50 sampai 70 perhari. Ini yang menjadi keprihatinan dari jumlah antrian, yang ingin memiliki ruang menjadi perhatian keberadaan tipe C. Rumah sakit paru-paru memang perlu juga dikombinasikan untuk bagaimana rumah sakit paru-paru ini menjadi rumah sakit rupa-rupa. Jadi bukan hanya pasien yang memiliki penyakit paru-paru saja yang berhubungan dengan penyakit baik itu impect dari merokok dan lain sebagainya,” katanya.
Belum persoalan banjir di Karawang, lanjut Endang, dimana pemerintah daerah harus membuat tim reaksi cepat agar ketika ada bencana banjir bisa langsung bisa teratasi.(use/vry)