SUBANG-Puluhan massa yang menamakan Forum Masyarakat Subang Utara (Formasu), berencana menggelar audiensi dengan KSOP Kelas II Patimban. Namun belum sampai di Kantor KSOP, rombongan Formasu yang terdiri dari berbagai elemen tokoh Pantura dan sejumlah Kepala Desa tak bisa masuk ke KSOP Patimban karena dijaga ketat aparat dan tim pengamanan di pintu masuk Access Road menuju Pelabuhan Patimban, Rabu (3/3).
Koordinator Aksi H. Sudihartono mengatakan, kedatangan Formasu KSOP Kelas II Patimban memiliki maksud untuk beraudiensi, terutama berkaitan dampak pembangunan Pelabuhan Patimban serta banjir yang terjadi 8 Februari lalu.
“Bahwa dampak banjir kemarin itu ada korelasi nya dengan Pelabuhan Patimban. Oke mereka bilang tidak ada kaitannya, maka ayo kita beraudiensi, kita beradu argumen,” imbuhnya.
Baca Juga:Pulang Kampung, TKW Asal Karawang Terkonfirmasi Korona InggrisKorsel Selidiki Kematian Dua Warga Usai Divaksin AstraZeneca
Sebab, salah satu yang disorotinya yakni soal sedimentasi dan pendangkalan di Muara Sungai Cipunagara. Apalagi di Pelabuhan Patimban juga dibangun dengan sistem reklamasi.
“Pasti ada dampak. Apalagi terjadi rob dan dengan durasi yang cukup lama. Nah, ini kita ingin audiensi, sejauh mana kepedulian dan antisipasi mereka juga, tapi kita tidak diperkenankan masuk,” ucap Sudi.
Sementara itu, H Hermansyah juga menyampaikan, kedatangan tokoh masyarakat di Pantura ke KSOP Patimban tak memiliki kepentingan lain selain soal penanganan banjir. Sebab hingga hari ini, tanggul yang jebol akibat banjir besar 8 Februari 2021 lalu.
“Hingga saat ini penanganan oleh BBWS juga belum maksimal, ada juga penanganan itu swadaya dari warga, anak muda yang bergerak,” jelasnya.
Hingga akhirnya, massa diterima di Kantor Kecamatan Pusakanagara dan beraudiensi dengan perwakilan KSOP Kelas II Patimban. Rencananya pada pekan depan akan diagendakan audiensi lanjutan terkait dengan dampak pembangunan Pelabuhan Patimban, sedimentasi dan wacana normalisasi muara Patimban.(ygi/vry)