SUBANG-SMP IT Al Muaa’wanah yang berlokasi di Kampung Pasirlaja, Desa Pakuhaji kini hanya menyisakan satu orang guru. Pasalnya, sebagian guru di sekolah itu menjadi korban dalam kecelakaan bus maut di Sumedang.
Dalam kecelakaan itu, kepala sekolah Jejen Juraezin turut jadi korban. Dia meninggal dunia dalam insiden tersebut. Termasuk tiga orang guru SMP IT Al-Muaa’wanah meninggal dunia.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdik- bud) Subang, Tatang Komara mengatakan, ada 15 siswa yang ikut dalam rombongan ziarah. Sebanyak 8 orang di antaranya siswa SMP IT Al-Muaa’wanah. Sementara 7 orang siswa dari SMA IT Daarussuud.
Baca Juga:Korban Meninggal Dunia Bertambah jadi 29 Orang, Salah satunya Ketua PAC Muslimat NULinda Megawati: Semoga Keluarga yang Ditinggalkan Diberikan Ketabahan
“Informasi yang saya terima, siswa yang usia SMP dan SMA ada 15 orang (ikut kegiatan ziarah, red). Sebanyak 8 orang meninggal,” katanya.
Tatang menyampaikan, kegiatan ziarah itu bukan acara siswa. Melainkan acara Yayasan yang menaungi sekolah tersebut. Yang ikut rombongan bukan hanya siswa dan guru, termasuk juga masyarakat.
Tatang menyampaikan, jumlah siswa di SMP IT Al-Muaa’wanah sebanyak 33 orang. Dari jumlah itu tidak semua ikut kegiatan ziarah. “Kegiatannya sih lebih kepada kegiatan keagamaan, kemasyarakatan. Hanya karena penyelenggaranya ketua yayasan SMP IT Al-Muaa’wanah. Jadi sebetulnya bukan kegiatan siswa,” kata Tatang.
Sebagai pembelajaran ke depan agar, kegiatan yang melibatkan siswa meskipun itu diselenggarakan yayasan perlu memberitahukan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Dalam kesempatan berbeda, Kabid Pembinaan SMP Disdikbud Subang, Ade Cece menyebutkan, Disdikbud tidak menerima pemberitahuan terkait dengan kegiatan ziarah tersebut.
Ade Cece menyebutkan, SMP IT Al-Muaa’wanah sebanyak 33 orang. Terdiri dari 12 orang siswa kelas 7, 9 orang kelas 8 dan 12 orang kelas 9.
Terpisah, Ketua Forum Kepala Sekolah Swasta (FKSS) SMP Kabupaten Subang, Suhaerudin menyampaikan, tengah berkoordinasi dengan Dis- dikbud Subang mengenai nasib siswa SMP IT Al-Muaa’wanah. Terlebih bagi kelas 9, memerlukan tandatangan kepala sekolah untuk ijazah.
Baca Juga:Terungkap, Inilah Penyebab Kecelakaan Maut di SumedangKapolda Jabar Berterima Kasih kepada Dr Aqua Dwipayana yang Ziarah ke Makam Orangtuanya
“Kita akan koordinasikan dengan Disdikbud agar siswa yang kelas 9 ini tidak terkendala mengenai ijazahnya,” katanya.
Dia menyampaikan, keluarga besar FKSS SMP Kabupaten Subang tengah melakukan penggalangan dana untuk membantu keluarga yang ditinggalkan.