Menjadi Korban Kecelakaan Maut Rencana Pernikahan Resa Harus Berakhir, Ibunda: Sempat Mengeluh Tangan Kaku Sebelum Berangkat

korban kecelakaan bus peziarah subang
0 Komentar

Kecelakaan bus pariwisata, di Tanjakan Cae Sumedang menelan sekitar 27 orang korban meninggal dunia. Hal tersebut dikonfirmasi Kasi Ops Basarnas Bandung, Supriono.

Dia menyebut jika evakuasi terakhir dilakukan sekitar pukul 07.40 WIB. “Alhamdulilah ini korban terakhir, berjenis kelamin laki-laki yang berhasil kami evakuasi,” ungkapnya.

Dia menyebut korban tewas dalam kecelakaan maut yang berhasil dievakuasi sebanyak 27 orang. Sementara 39 orang lainnya selama dan tengah dalam perawatan di RSUD Sumedang. “Selamat 39 orang, meninggal 27 orang,” ucapnya.

Baca Juga:Jadi Korban Kecelakaan Maut, SMP IT Al-Muaa’wanah Kini Hanya Menyisakan Satu Orang GuruKorban Meninggal Dunia Bertambah jadi 29 Orang, Salah satunya Ketua PAC Muslimat NU

Setelah berhasil mengevakuasi korban, pihaknya akan mengangkat badan bus. Alat berat akan digunakan untuk memudahkan proses evakuasi. “Kita standby dulu nantinya akan mengangkat badan bus menggunakan crane,” katanya.

Dari 39 orang yang selamat, salah satunya adalah Mimin Mintarsih (52). Mimin mengungkapkan kesaksiannya bagaimana bus yang ditumpanginya oleng hingga dia diselamatkan. Mimin yang merupakan warga Desa Pakuhaji, Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang.

Saat itu, Mimin beserta dua anaknya yang berumur dua tahun dan 11 tahun, mereka semua selamat. Ketiganya pun kini sudah kembali ke rumah rumahnya. “Alhamdulillah saya dan dua anak saya selamat,” ujar Mimin dikediamannya, Kamis (11/03) dini hari.

Mimin yang saat itu kebagian duduk di bagian depan jok kedua setelah sopir menceritakan awal mula bus oleng sebelum masuk ke jurang. “Busnya goyang-goyang, terus masuk jurang,” ujar Mimin sembari terbata-bata.

Bahkan diceritakan Mimin saat masih di jalan, ia sudah mencium bau sangit kampas rem. “Salah seorang penumpang sempat meminta sopir memeriksanya, sopir bilang remnya blong,” ungkap Mimin.

Penumpang bus berjumlah 59 orang, terdiri dari siswa SMP IT Muawanah, orang tua, serta pendamping ziarah, dan para guru pun serempak mengucap takbir di dalam bus. “Semua orang teriak Allahhuakbar. Takbir,” ujar Mimin sembari terisak menahan tangis.

Tak lama kemudian bus maut tersebut jatuh, dengan keadaan Mimin yang saat itu hampir tak sadarkan diri. Mimin terjepit jok, sedangkan kedua anaknya terpental ke belakang. Ia bisa menyelamatkan diri dan merangkak untuk mencari anaknya lalu ke luar bus menuju kaca jendela. “Saya kejepit jok, saya merangkak nyari anak-anak dan keluar dari bus,” katanya.

0 Komentar