Menggapai Soal yang Standar dan Menelaahnya

Menggapai Soal yang Standar dan Menelaahnya
1 Komentar

Sedangkan di Universitas Indonesia, masuk di fakultas MIPA. Di UGM bahkan menjadi Fakultas tersendiri. Hal ini kemungkinan besar karena materi geografi yang begitu luas. Dari dalam bumi hingga hampir mencapai luar angkasa. Walaupun nanti akan dibagi lagi disiplin ilmu yang mempelajari hal tersebut.

Dari keluasan ilmu geografi ini, kajian yang diselenggarakan selama masa pandemi ini begitu banyak ragam temanya. Tentu saja ini merupakan berkah tersendiri untuk banyak pihak, termasuk guru yang memang harus terus belajar untuk meningkatkan kapasitas diri sebagai pendidik. Jika guru tidak melakukan hal ini, siap-siap tertinggal dalam proses pembelajaran.
Salah satu wadah bagi guru untuk belajar adalah MGMP, sebagaimana namanya yakni musyawarah guru mata pelajaran, MGMP adalah sarana yang sangat baik untuk setiap guru belajar dan bermusyawarah untuk mengasah potensinya. Baik potensi di bidang akademik, bidang profesi maupun belajar tentang hal-hal lain seperti kecakapan berbicara di depan publik, kecakapan berinteraksi, serta kecakapan menulis dan menyusun soal.

Seperti webinar yang telah dilaksanakan oleh MGMP MA DKI Jakarta yang memanfaatkan hari libur nasional untuk melakukan pertemuan secara daring untuk bersama-sama diskusi tentang penyusunan dan telaah soal UMBK. Diskusi ini saat belum pandemi memang rutin dilakukan setiap tahun. Fungsinya adalah untuk saling berbagi ataupun menyamakan persepsi tentang soal-soal yang tentunya harus memiliki standar.

Baca Juga:Memaknai Sila Ketiga “Persatuan Indonesia” Bagian kesatu “Maspion”Penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam Bidang Pendidikan

Menyusun soal sangat penting, mengingat salah satu proses pendidikan adalah melakukan evalusi pembelajaran. Evaluasi dilakukan agar guru maupun satuan pendidikan bisa mengukur tingkat pencapaian siswa dalam proses pembelajaran yang telah dilalui. Dari hasil evalusasi tersebut dapat dilakukan langkah-langkah perbaikan untuk proses selanjutnya. Untuk membuat soal yang dapat mengukur hal tersebut tidaklah mudah. Terlebih soal-soal tersebut harus dapat memproyeksikan keterampilan yang diperlukan peserta didik menghadapi revolusi Industri 4.0.

Dalam abad 21 ini, salah satu keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik adalah kemampuan berfikir konseptual dan kreatif. Maka soal-soal dalam UMBK yang akan disusun tidak lagi sekedar soal dengan level satu yang menurut anderson sekedar remembering, namun sudah meningkat ke level dua bahkan level tiga, yang kita kenal sebagai soal High Order Thinking Skill (HOTS).

1 Komentar