SUBANG-Coba Anda perhatikan anak-anak dengan baju lusuh mengamen di perempatan lampu merah di perkotaan Subang. Menepuk-nepuk tangan dengan ekspresi wajah minta belah kasihan minta uang. Ada juga yang ceria bernyanyi meminta gitar. Siapa yang kasihan pada mereka?
Belum terlihat ada upaya konkrit dari pemerintah daerah untuk membantu mereka. ‘Menyelematkan’ dari kehidupan jalanan yang selalu meminta belah kasih orang.
Dinsos Siapkan Rumah Singgah
Pemda Subang melalui Dinas Sosial sebenarnya telah menyediakan Rumah Singgah. Rumah itu dipergunakan untuk mereka.
Baca Juga:Kumuh Tak Terawat, Perumahan KORPRI Subang Terkesan AngkerUndian Panen Hadiah Simpedes: Icem Nasabah BRI Unit Tanjung Dapat Hadiah Mobil All New Ertiga
“Sudah ada Rumah Singgah disiapkan, mereka bisa sementara tinggal di sana,” kata Kepala Bidang Penanganan Fakir Dinas Sosial Kabupaten Subang Saeful Arifin kepada Pasundan Ekspres, Rabu (17/3).
Saeful menyebut, kebanyakan anak-anak di bawah umur yang mengamen tidak hanya berasal dari Subang saja.
“Dominasi dari luar daerah, walaupun berasal dari kita juga banyak,” katanya.
DP2KBP3A Sebut Kurang Perhatian Orang Tua
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Subang, Dra Nunung Suryani ikut memberikan pandangannya mengenai fenomena anak-anak yang jadi pengamen. Sepengetahuannya, anak-anak yang mengamen tersebut terlihat di perempatan lampu merah Wisma Karya, Soklat, dan Wesel.
Menurutnya, mereka bisa seperti itu dikarenakan kurang perhatian dan pengawasan dari orang tuanya. Dia prihatin, sebab anak-anak itu mencari kehidupan di jalanan.
“Iya ini sangat memperihatinkan di mana anak-anak saat ini marak ada di jalur protokoler Kota Subang,” katanya.
Nunung mengklaim gencar melakukan himbauan kepada orang tua yang ada di Kabupaten Subang untuk mengawasi rutin anak-anaknya.
Baca Juga:Rumah Bupati Aa Umbara, Rumah Anaknya dan Dinas PUPR Digeledah KPK, Apa yang Dibawa?Persiapan Porprov, PGI Bandung Barat Seleksi 17 Atlet
“Ini yang dikhawatirkan mereka mencari penghidupan di sana. Masa anak-anak adalah bermain dan belajar. Kita sudah melakukan himbauan kepada para orang tua agar mengawasi dan memberikan perhatian yang ekstra agar anak-anak jangan dibiarkan,” katanya. (ygo/ysp)