Impor Beras, Antara Benci dan Cinta

Impor Beras, Antara Benci dan Cinta
0 Komentar

Lantas bagaimana Islam memandang masalah ekspor impor? Pada dasarnya aktifitas ekspor impor dalam Islam diperbolehkan karena merupakan aktifitas perdagangan yang masuk pada aspek muamalah baik secara bilateral maupun multilateral.

Allah Subhnahu Wata’ala berfirman:

وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا “

“Dan Allah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba.” [QS: al Baqarah : 275].

Maknanya adalah kebolehan atas jual beli atau perniagaan,termasuk apabila pemerintah melakukan impor barang ke dalam negeri. Namun kebijakan yang dibuat pemerintah dilarang keras merugikan rakyat dan menyebabkan rakyat makin sengsara khususnya para petani.

Dalam Islam, pemerintah memiliki tanggung jawab besar dalam mengurusi rakyat, hingga tidak boleh memberlakukan kebijakan yang tidak pro terhadap kepentingan rakyat. Sebagaimana dalam hadist Rasullullah, fungsi pemerintah adalah laksana penggembala. Beliau Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda:
“Imam (kepala negara) laksana penggembala dan dia bertanggung jawab atas rakyatnya.” (HR. Bukhari).

Baca Juga:“Basa-basi” Cinta Produk Dalam NegeriLebay Murahnya, Dapatkan Diskon hingga 90% dan Potongan Voucher di Shopee Murah Lebay!

Hadist ini menginsyaratkan bahwa penguasa memiliki tanggung jawab besar dalam mengurusi rakyat termasuk persoalan kebijakan impor yang harus sesuai koridor syara’ dan tetap menguntungkan rakyat.

Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan turunnya kesusahan bagi para pemimpin zalim penindas rakyat.

اللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ هَذِهِ أُمَّتِي شَيْئاً فَرَفَقَ بِهِمْ، فَارْفُقْ بِهِ. وَمَنْ شَقَّ عَلَيْهَا فَاشْفُقْ عَلَيْهِ. رواه مسلم.

“Ya Allah, siapa saja yang mengurus urusan umatku ini, yang kemudian ia menyayangi mereka, maka sayangilah ia. Dan siapa saja yang menyusahkan mereka, maka susahkanlah ia.” [Diriwayatkan oleh Muslim].*

Kebijakan impor beras akan merugikan petani. Jika hal ini tetap dilakukan sementara stok beras aman berarti pemerintah tidak mencintai dan menyayangi petani. Tidakkah mereka takut terkategori pengurus umat yang menyusahkan dan kelak akan disusahkan?

Wallahu a’lam bishshawwab

Laman:

1 2 3
0 Komentar