SUBANG – Tiga Kepala Desa dari Kecamatan Cipeundeuy, yakni Kepala Desa Wantilan Komarudin, Kepala Desa Kosar Asep Sugianto, Kepala Desa Sawangan Sade Alex kebali datangi Kantor DPRD Kabupaten Subang.
Kedatangan tiga kepala desa tersebut masih soal rencana pembangunan Kawasan Industri Subang Smartpolitan Suryacipta, yang dikhawatirkan akan berdampak negatif pada tiga desa tersebut.
Kepala Desa Wantilan Komarudin, mewakili Kepala Desa yang lain pada awak media menyampaikan minimnya komunikasi stakeholder terkait baik itu dari pihak Surya Cipta maupun pemerintah, membuat masyarakat jadi gelisah tak menentu dan akhirnya harus mengadu ke wakil rakyat.
Baca Juga:Peringati Hari Air Sedunia, PDAM Tirta Tarum Karawang Ganti Status PerumdamAlhamdulilah, Warga Asal Ciasem Girang Dapat Hadiah Suzuki Ertiga di Panen Hadiah Simpedes BRI Cabang Pamanukan
“Kami ingin meminta kejelasan baik dari Pemkab Subang maupun Pihak Suryacipta terkait AMDAL, rekrutmen tenaga kerja, kompensasi bagi warga yang lahannya tergusur dan kehilangan mata pencaharian serta, serta komitmen pihak perusahaan Surya Cipta terkait pembangunan kesejahteraan warga masyarakat setempat,” ujar Komarudin.
Selain meliputi tiga Desa di wilayah Kecamatan Cipeundeuy Subang, diantaranya Desa Wantilan, Desa Sawangan, dan Desa Kosar, rencana pengembangannya juga meliputi dua Desa di Kecamatan Pabuaran diantaranya, Desa Pringkasap, Desa Karang Hegar dan juga Desa Panyingkiran dari Kecamatan Purwadadi.
“Komunikasi dan sosialisasi terkait pembangunan kawasan Suryacipta ini sama sekali tak ada, baik dari pihak Pemkab maupun Perusahaan Suryacipta,” tambah Komarudin.
Kedatangan para Kepala Desa tersebut diterima langsung oleh salah satu anggota fraksi Gerindra Masroni, dia menyebut DPRD Subang akan menyampaikan keluhan warga dan kades kepada pemerintah dan stakeholder terkait, serta pihak pengembang yakni Surya Cipta
“Kita akan sampaikan ke Pemkab maupun pihak Suryacipta untuk segera mensosialisasikan terkait pembangunan kawasan industri agar ada kejelasan kepada masyarakat baik itu komitmen perusahaan, konpensasi yang akan diberikan kepada warga terdampak, sehingga warga tak khawtir akan dampak pembangunan kawasan industri,” pungkas Masroni. (idr)