Menjaga Marwah Kejujuran sebagai Etika Akademis di Kampus

Menjaga Marwah Kejujuran sebagai Etika Akademis di Kampus
0 Komentar

Oleh :

1.Drs.Priyono,MSi (Dosen dan Wakil Dekan I Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta).

2.Dra.Hj. Umrotun,MSi( Dosen dan peneliti pada Fakultas Geografi UMS)

Masih melekat dalam ingatan saya ketika kami  sedang road show ke pelbagai SMA/MA dan Musyawah Guru Geografi Jawa Tengah untuk mengenalkan aplikasi teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis, kami berkunjung ke sebuah SMA swasta di sebuah lereng gunung Sumbing –Sindoro, di wilayah kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah yang juga mendapat julukan negeri Tembakau yaitu di  SMU Muhammadiyah Temanggung, Jawa Tengah. Di sebuah ruangan di sekolah itu banyak berkerumun para siswa pada menikmati makanan, layaknya di sebuah restoran dan tanpa ada yang menjaga. Hatiku pun terusik untuk tahu lebih dekat apa yang terjadi di sana? Ternyata memang ada sebuah kantin swalayan yang langka, tanpa ada yang menunggu dan tertulis” Kantin Kejujuran ”. Sebuah penanaman perilaku jujur yang luar biasa dimulai dari apa yang dimakan oleh siswa dari sebuah SMU swasta berbasis religi di sebuah pegunungan dan bagaimana dia memperoleh makanan , Jika semua diperoleh dengan halal maka makanan yang masuk dalam perut akan menjadi barokah. Para siswa, habis mencicipi langsung bayar dan ditaruh di tempat yang sudah disediakan, terus bergilir sampai habis makanannya.

Baca Juga:Ekonomi Syariah Bidikan di Tengah Badai Covid 19Prostitusi Online yang Tak Kunjung Usai

Berbeda dengan pemandangan di atas, kita pernah jumpai di sebuah Kampus besar, mahasiswa sering kehilangan hp atau barang berharga lainnya, membuang sampah dan puntung rokok sembarangan ternyata setelah dimonitor lewat CCTV, justru yang mengambil oknum mahasiswa sendiri. Ketika dipanggil dan diinterogasi, dia tidak mengaku tetapi setelah CCTV bicara, dia gak bisa apa apa.  Ini kasus yang menyedihkan dan memalukan di Kampus Swasta besar dan ternama , masih terjadi oknum mahasiswa dan oknum karyawan melakukan tindakan tidak terpuji. Semoga mereka segera sadar dan kembali ke jalan yang benar. Janganlah kejujuran menjadi barang yang mahal di Kampus tetapi kejujuran menjadi sebuah nilai yang melekat pada penghuni Kampus. Kita juga sering dapati ketika musim ujian semester, meskipun bagian managemen prodi sudah mengingatkan agar berlaku jujur, tidak nyontek, mandiri, bahkan dibuat spanduk besar dan terpampang di tempat strategis tapi tetap ada yang melakukan kecurangan berbuat ngepek atau nyontek, tidak percaya diri bahkan ujian terlambat lebih dari setengah jam. Itulah perbuatan yang melecehkan integritas Kampus.

0 Komentar