Produksi Bagus, Harga Gabah Malah Merosot

Desa Kiarasari
YOGI MIFTAHUL FAHMI/PASUNDAN EKSPRES PANEN: Lahan Pertanian di Kecamatan Compreng mulai panen. Para petani berharap Pemerintah mendengarkan keluhan petani di tengah kondisi yang serba tercekik.
0 Komentar

SUBANG-Lahan Pertanian di Kecamatan Compreng mulai panen. Dalam hasil ubinan di Desa Kiarasari Blok Nyungcung Dari, didapati hasil panen mencapai 12 ton.

POPT Compreng Omsah Neelam mengatakan, hasil ubinan sendiri merupakan hasil kotor dari hitungan hasil produksi padi. Namun demikian hasil nyata dari produksi padi tersebut tak jauh dari angka itu.

“Kalau berdasarkan rumus memang 12 ton lebih dari 1 hektare. Itu hasil kotornya, tapi hasilnya juga tak berbeda jauh,” ucapanya.

Baca Juga:Kitab Kuning Al Hikam Banyak DipelajariJelang Tanwir, Pemuda Muhammadiyah Subang Sampaikan Tri Notes PM

Untuk saat ini, di lapangan harga padi pasca panen untuk gabah kering pungut (gkp) varietas ciherang Rp4.100/kg dan harga ketan Rp4.500/kg.

“Secara produksi padi dan hasil ini sedang bagus-bagusnya, tapi memang di lapangan masih terganggu dengan isu impor beras,” jelasnya.

Salah satu petani Emang berharap, Pemerintah mendengarkan keluhan petani di tengah kondisi yang serba tercekik. Saat ini banyak petani yang mengeluhkan terkait dengan harga padi yang kian merosot. Padahal di sisi lain pupuk langka dan mahal, racun mahal, biaya produksi tinggi.

“Jangan sampai pemerintah semakin menyakiti hati petani, ini banyak keluhan,” imbuhnya.

Sementara itu, panen dihadiri POPT, PPL, Kasubag TU UPTD Pertanian serta para petani di Desa Kiarasari.(ygi/ysp)

 

0 Komentar