GARUT – Kasat Lantas Polres Garut AKP Karyaman mengatakan, dua orang dinyatakan meninggal dunia dalam kejadian tersebut. Dua orang korban meninggal diketahui merupakan sopir truk dan seorang bocah yang sedang belajar agama.
“Korban meninggal dua orang,” kata Karyaman kepada wartawan di tempat yang sama.
Selain 2 orang korban meninggal, setidaknya ada 8 korban lain yang mengalami luka parah dalam insiden tersebut. Mereka langsung dievakuasi ke RSUD dr. Slamet Garut.
Baca Juga:Aa Umbara Jadi Tersangka Bansos Covid 19 Oleh KPK, Ridwan Kamil: Sakit HatiTruk Tabrak Madrasah 2 Orang Meninggal Dunia
Karyaman menjelaskan, pihaknya masih melakukan pendalaman terkait penyebab kecelakaan tunggal tersebut. Namun, diduga kuat, kecelakaan terjadi karena truk mengalami rem blong.
Sebuah truk bermuatan batu bata menabrak bangunan madrasah di Karangpawitan, Garut. Dua orang meninggal dunia sedangkan beberapa korban lainnya mengalami luka serius.
Insiden tersebut berlangsung Jumat (2/4) sore tepatnya di Kampung Harendong, Desa Sindang Galih, Kecamatan Karangpawitan.
Saeful Wahid (21), salah seorang warga setempat menuturkan, kejadian itu berlangsung sekira pukul 16.30 WIB.
“Kejadiannya sekitar jam setengah 5. Waktu itu jalanan kampung lagi ramai karena ada yang main bola voli,” ucap Saeful kepada wartawan di lokasi, Sabtu (3/4) dini hari.
Saeful mengatakan di tengah-tengah keramaian, sebuah truk meluncur deras dari Kampung Nangoh menuju Harendong dengan medan jalan yang menurun.
“Saya lihat sopir berusaha mengendalikan mobil. Dari atas banyak yang teriak…awas….awas,” katanya.
Baca Juga:Jembatan Ambrol Akses Pagaden Barat- Subang TergangguKomite Ekonomi Kreatif Kabupaten Subang Dikukuhkan
Di lokasi kejadian, jalanan menikung. Saeful melihat truk melaju lurus dan menghantam bangunan Madrasah Nurul Barokah yang berada di tikungan jalan desa tersebut.
Bangunan seketika hancur ditabrak truk yang sarat muatan batu-bata itu. Di dalam bangunan tersebut, belasan bocah diketahui sedang melaksanakan sekolah agama.
“Saat bantu evakuasi emang korban parah kondisinya. Ada yang terjepit tembok, mobil, batu-bata,” ungkap Saeful.
Warga yang berada di lokasi langsung berbondong-bondong melakukan evakuasi. Belasan korban yang ada mayoritas anak kecil. (bbs/idr)